Abstrak/Abstract |
Kebutuhan obat acyclovir di Indonesia masih cukup tinggi mengingat kasus infeksi saluran kencing dan herpes masih banyak di jumpai. Oleh karena itu, banyak industri farmasi yang memproduksi obat ini. Obat lain yang juga banyak diproduksi adalah clopidogrel sebagai salah satu obat untuk stroke dengan mekanisme sebagai antiplatelet atau pengencer darah. Obat inovator dari acyclovir dan clopidogrel telah habis patentnya beberapa tahun lalu, sehingga memungkinkan industri farmasi untuk membuat obat ”copy”. Obat ”copy” yang baik harus menunjukkan bioavailibilitas dan bioekuivalense dengan obat inovatornya. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji Ba/Be. Laboratorium Terpadu Fakultas Farmasi UGM merupakan salah satu Laboratorium terakreditasi ISO 17025-2008 yang saat ini sedang mengembangkan kemampuannya untuk bisa melayani kebutuhan uji Ba/Be tersebut.
Untuk bisa menghasilkan data yang dipercaya kebenarannya, maka perlu melakukan validasi metode analisis obat (acyclovir dan clopidogrel) dalam plasma. Metode analisis yang dipilih adalah metode secara HPLC-UV dengan kolom C18, dengan terlebih dahulu dilakukan deproteinasi dan ekstraksi obat secara liquid-liquid extraction. Setelah mendapatkan metode yang valid, maka dilanjutkan dengan aplikasinya pada studi Ba/Be dengan subyek terbatas dan menggunakan obat ”copy” yang tersedia di pasar.
Agar dapat dipublikasikan dan tidak melanggar etika penelitian, maka sebelum melaksanakan uji Ba/Be perlu dimintakan ethical clearance ke komisi etik penelitian di Fakultas Kedokteran UGM. Hasil penelitian ini dapat dipublikasikan ke jurnal ilmiah internasional Di samping itu hasil validasi metode akan dikirimkan ke Komite Akreditasi Nasional (KAN) agar memperoleh sertifikat ISO 17025-2008 untuk ruang lingkup pengujian analisis obat (acyclovir dan clopidogrel) dalam plasma secara kromatografi HPLC.
Kata kunci: bioavailibilitas, bioekuivalensi, validasi metode, acyclovir, clopidogrel |