Abstrak/Abstract |
Sejak pengakuan UNESCO pada tahun 2009, batik berkembang lebih cepat dibanding tahun-tahun
sebelumnya. Namun demikian, hingga saat ini ketersediaan printing mengenai perkembangan batik
masih menjadi kendala yang belum terselesaikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
perkembangan batik ditinjau dari jumlah usaha, jumlah tenaga kerja, kapasitas produksi, dan
permasalahan yang dihadapi oleh industri batik serta merumuskan upaya dalam pengembangan
industri batik. Penelitian ini dilakukan di 27 provinsi di Indonesia dengan menggunakan metode
deskriptif analitis menggunakan data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian, diperkirakan jumlah industri batik di Indonesia mencapai 6.120 unit dengan tenaga kerja sebanyak
37.093 orang dan mampu mencapai nilai produksi sekitar 407,5 miliar rupiah per bulan atau setara
4,89 triliun rupiah per tahun. Permasalahan yang dihadapi industri batik terdiri dari printing, bahan
baku, keterampilan tenaga kerja, pengembangan usaha kain lokal, pengelolaan limbah, pembinaan
dan pendampingan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), persaingan dengan printing bermotif
batik. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan batik yaitu memperbaharui printing
industri batik, koordinasi sistem database batik, pemanfaatan sumber daya alam lokal dengan
meningkatkan penggunaan pewarna alam, optimalisasi pembinaan industri dan peran Balai Latihan
Kerja (BLK) dalam peningkatan keterampilan tenaga kerja, sosialisasi potensi batik, pembangunan
pengolahan limbah dan peningkatan kesadaran industri batik mengenai pengelolaan limbah, penguatan brand batik tulis dan batik cap, dan advokasi dan pemasaran sosial kepada konsumen
mengenai batik tulis dan batik cap |