Penulis/Author |
Dr. Devi Oktaviana Latif, S.T., M.Eng. (1) ; Dr. Eng. Ir. Adhitya Yoga Purnama, S.T., M.Eng., IPM. (2); Amalia Ula Hazhiyah, S.T., M.Sc. (3); RAFA AMATULLAH AINI (4) |
Abstrak/Abstract |
Fondasi merupakan konstruksi bawah tanah yang berfungsi untuk menyalurkan beban ke tanah. Untuk mendukung beban yang ada diatasnya, diperlukan kemampuan tanah disebut daya dukung tanah. Untuk daya dukung tiang didapat dari daya dukung ujung (end bearing capacity) yang ditimbulkan akibat tekanan ujung tiang dan daya dukung geser atau selimut (friction bearing capacity) yang diperoleh dari daya dukung gesek antara tiang pancang dan tanah disekelilingnya. Daya dukung tanah dipengaruhi oleh parameter kuat geser tanah, kohesi untuk tanah berbutir halus, dan sudut gesek untuk tanah berbutir kasar, sedangkan parameter kuat geser antar muka(interface) dari dua material antara tanah dengan perkuatan terdiri dari kohesi interface berupa adhesi (ca) dan sudut gesek interface tanah-perkuatan (). Pengujian skala laboratorium menggunakan geser langsung dapat digunakan untuk memodelkan
dan mensimulasikan interface agar rmendekati kondisi dilapangan. Pada kasus dimana tiang pancang memiliki daya dukung tiang yang relatif rendah karena tidak adanya daya dukung gesek dan ikatan antara tiang dengan tanah, memebutuhkan bahan tambahan yang sifatnya dapat mengikat tiang dengan tanah sekitar. Dalam penelitian ini menggunakan bahan tambah pasta semen,tanah dan resin dengan tujuan untuk meningkatkan nilai geser tanah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai parameter geser tertinggi terjadi pada campuran IV dengan nilai kohesi 0,25 kg/cm2 dan sudut gesek dalam 22,470. Serta rasio interface ca/c 0,83 dan = 1,13 |