Abstrak/Abstract |
Batuk merupakan mekanisme fisiologis normal sebagai salah satu cara tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari mukus atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Secara patologis batuk dapat dikelompokkan menjadi jenis batuk kering dan batuk berdahak. Refleks batuk berdahak dapat disebabkan oleh mukus yang berlebih pada saluran pernapasan. Produk Obat Batuk Herbal sampel (B) merupakan produk obat batuk herbal dengan indikasi membantu meredakan batuk berdahak. Kandungan bahan herbal dalam Obat Batuk Herbal sampel (B) telah lama dimanfaatkan secara empiris untuk mengobati batuk berdahak. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara saintifik efek ekspektoran pemberian Obat Batuk herbal (B) terhadap tingkat sekresi mukus pada mencit.
Penelitian uji ekspektoran dilakukan menggunakan 36 mencit jantan galur Balb/c yang dibagi dalam 6 kelompok perlakuan dengan pembagian kelompok sebagai berikut: kelompok kontrol negatif (akuades); kelompok kontrol positif Gliseril Guaiakolat 156 mg/kg BB; kelompok perlakuan sampel B dengan ekstrak Thymi dosis 1,95 g/kg BB; kelompok perlakuan sampel B dengan ekstrak Thymi dosis 5,85 g/kg BB; kelompok perlakuan B tanpa ekstrak Thymi dosis 1,95 g/kg BB; dan kelompok perlakuan sampel B tanpa ekstrak Thymi dosis 5,85 g/kg BB) secara oral dengan pemberian tunggal. Satu jam setelah perlakuan, mencit diinjeksi phenol red (konsentrasi 2.5%) degan dosis 500 mg/kg BB i.p dan setelah 30 menit mencit dikorbankan dan diambil trakheanya. Trakhea direndam dan dicuci dengan saline selama 30 menit. Cairan pencuci ditambahkan dengan 0,3 ml NaOH 1M dan diultrasonikasi selama 15 menit. Campuran reaksi dibaca absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 558 nm. Hasil absorbansi sampel diplotkan pada kurva baku phenol red untuk menghitung konsentrasi phenol red pada masing-masing sampel. Data konsentrasi phenol red yang menggambarkan ekresi mucus dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan Tukey poshoc Test.
Hasil penelitian uji terhadap tingkat sekresi mukus menunjukkan pemberian sampel B (dengan dan tanpa ekstrak Thymi) dosis 5,85 g/kg BB meningkatkan sekresi mukus (ekspektoran) pada trakea mencit yang berbeda secara signifikan terhadap kelompok kontrol negatif. Sedangkan pemberian sampel B (dengan dan tanpa tanpa ekstrak Thymi) dosis 1,95 g/kg BB belum mampu menunjukkan efek ekspektoran jika dibandingkan dengan terhadap kelompok kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian sampel B (dengan dan tanpa ekstrak Thymi) memberikan efek ekspektoran sebanding dengan kelompok kontrol positif GG dosis 156 mg/kg BB. Pemberian sampel B dengan ekstrak Thymi berbeda tidak signifikan dengan tanpa ekstrak Thymi pada dosis yang sama, sedangkan pemberian sampel B dengan ekstrak Thymi dosis 5,85 g/kg BB berbeda signifikan dengan sampel B tanpa ekstrak Thymi dosis 1,95 g/kg BB. Jika diperhitungkan dan dikonversi ke manusia dosis efektif sampel B adalah 5,85 g/kg BB sebagai ekspektoran dimana dosis ini setara dengan 45 g (~ 45 mL) pada (manusia) atau sekitar 3 kali sendok takar (15 ml). |