Penulis/Author |
Prof. Dr. Endah Retnaningrum, S.Si., M.Eng. (1) ; Dr. rer. nat. Abdul Rahman Siregar, S.Si., M.Biotech. (2); Sari Darmasiwi, S.Si., M.Biotech., Ph.D. (3); Arief Muammar, S.Si., M.Sc. (4) |
Abstrak/Abstract |
Industri minyak bumi merupakan industri yang mencakup tentang eksplorasi, ekstraksi, pengilangan, transfer minyak, dan pemasaran produk minyak bumi yang beredar secara global. Campuran senyawa parafin, sikloalkana, dan hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak mentah menjadi masalah lingkungan yang serius jika terlepas ke lingkungan. Keberadaan senyawa tersebut di tanah dapat menghambat pertumbuhan dan aktivitas
metabolik dari mikroorganisme, bahkan dalam konsentrasi yang rendah. Selain itu, polutan organik dapat masuk ke dalam rantai makanan dan
menimbulkan ancaman serius bagi tumbuhan, hewan hingga manusia, akibat karsinogenitas, toksisitas, dan mutagenisitasnya. Salah satu pengolahan biologis paling optimal adalah penggunaan bioremediasi, yang merupakan mekanisme pengolahan menggunakan mikroba untuk mendegradasi senyawa hidrokarbon berbahaya menjadi senyawa sederhana yang tidak toksik. Mikroba yang sering digunakan dalam proses bioremediasi adalah bakteri dan jamur, tetapi penggunaan jamur memiliki kelemahan dalam siklus yang panjang sehingga sulit diterapkan dalam jangka waktu yang terbatas. Untuk itu diperlukan proses isolasi mikroba dan metode kultur untuk aplikasi pada industri perminyakan
|