Abstrak/Abstract |
Kegiatan yang dilakukan meliputi pemetaan potensi biomassa, perancangan dan fabrikasi mesin vertical burner, pengadaan alat dan mesin, persiapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, pengujian kinerja mesin, pengujian mutu, publikasi ilmiah dan HKI serta monev dengan ahli. Pemetaan potensi biomassa dilakukan baik dari segi kuantitas per luasan lahan maupun dari segi karakteristik limbah biomassa perkebunan. Tahap pemetaan limbah biomassa menghasilkan potensi biomassa perkebunan teh PPTK gambung mencapai 8.191 ton wood pellet/tahun sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan wood pellet harian untuk pengolahan teh di Pabrik pengolahan Teh Gambung. Hasil pengujian mutu wood pellet yang dihasilkan, diperoleh bahwa wood pellet dari limbah biomassa perkebunan teh maupun limbah pengolahan teh memenuhi standar SNI no.8021;2020 dan no. 8021;2014. Pada kegiatan perancangan, ada 2 hal yang dilakukan yaitu perancangan unit produksi wood pellet dan perancangan mesin vertical burner. Kegiatan perancangan telah menghasilkan DED baik untuk layout unit produksi wood pellet maupun DED untuk mesin vertical burner. Pada tahap pengadaan, ada beberapa alat dan bahan yang dilakukan seperti (a) pengadaan peralatan pendukung unit produksi wood pellet yang berupa mesin pengering, mesin wood chipper, mesin mixer, mesin conveyor dan mesin cetak wood pellet; (b) pengadaan peralatan pendukung seperti alat dan mesin perbengkelan, APD produksi, dan alat ukur lainya; (c) pengadaan bahan campuran dan bahan kemas serta (d) pengadaan sarana bangunan dan unit pendukung lainnya. Pada tahap pengujian kinerja mesin dilakukan kegiatan kinerja teknis unit produksi wood pellet serta kinerja teknis untuk mesin vertical burner. Uji teknis unit produksi menghasilkan bahwa kapasitas unit produksi wood pellet mampu menghasilkan produk wood pellet mencapai 250-300 kg/jam atau sekitar 65-75?ri kapasitas terpasang. Uji kinerja mesin vertical burner menunjukkan efisiensi tungku dapat ditingkatkan terlihat dari penurunan nilai emisi gas sisa pembakaran pada cerobong asap. Pada kegiatan pengujian mutu wood pellet, diperoleh bahwa wood pellet dari limbah biomassa perkebunan teh PPTK Gambung memiliki nilai kalor 4.204 s.d 4.425 (Kal/gr), densitas 1,22 s.d 1,36 (gr/cm3), kadar air 6,45 s.d 8,88 %, kadar karbon terikat 84,22 s.d 88,86 %, serta laju pembakaran yang mencapai 2,76 s.d 3,56 (gr/jam). Luaran dari kegiatan ini meliputi 2 HKI berupa paten dan paten sederhana dengan status submitted, 2 publikasi ilmiah pada Nasional Jurnal dan International Proceeding dengan status dalam pengajuan, DED lini produksi wood pellet dan mesin vertical burner, serta 2 modul case based learning terkait pemanfaatan limbah biomassa perkebunan teh sebagai sumber energi serta pengembangan desain mesin pengolahan teh dengan status draft. Adapun kendala yang dialami lebih pada aspek waktu pelaksanaan kegiatan yang singkat, administrasi pencairan dana kegiatan, serta proses pengadaan barang yang memerlukan waktu yang tidak singkat. Dana yang disetujui Diktiristek, mitra industri dan universitas adalah sebesar Rp. 604.233.500, Rp. 608.386.000, dan Rp. 42.500.000 secara berturut-tururt. Realisasi penggunaan anggaran adalah sebesar Rp. 594.636.500 untuk Dana Diktiristek, Rp. 608.386.000 untuk dana mitra industri dan Rp. 42.500.000 untuk dana universitas. Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini adalah 2 mahasiswa aktif sebagai asisten peneliti, 3 mahasiswa s1 untuk skripsi, 4 mahasiswa s1 untuk project based learning (sebagai tugas akhir), 2 mahasiswa s2 untuk riset tesis dan 2 mahasiswa s1 untuk asisten dan administrasi. Kegiatan ini mampu menunjang ketercapaian IKU 3 berupa pendaftaran 2 HKI, IKU 5 berupa publikasi ilmiah pada nasional jurnal dan international proceeding serta IKU 7 berupa 2 modul case based learning. |