Penulis/Author |
Prof. Dr. Nur Rachmat Yuliantoro, S.I.P., M.A. (1) ; Luqman Nul Hakim, S.I.P., M.A., Ph.D. (2); Dra. Siti Daulah Khoiriati, M.A. (3); Prof. Dr. Siti Mutiah Setyawati, M.A. (4); Prof. Dr. Drs. Dafri, M.A. (5); Dr. Riza Noer Arfani, M.A. (6); Ririn Tri Nurhayati, S.IP., M.Si., M.A., Ph.D. (7); Prof. Dr. Poppy Sulistyaning Winanti, S.I.P., M.P.P., M.Sc. (8); Diah Kusumaningrum, S.I.P., M.A., Ph.D. (9); Dr. Maharani Hapsari, S.IP., MA (10); Drs. Muhadi Sugiono, MA. (11); Dedy Permadi, S.I.P., M.A., Ph.D. (12); Muhammad Rum, S.I.P., I.M.A.S., Ph.D. (13); Randy Wirasta Nandyatama, S.I.P., M.Sc., Ph.D. (14); Treviliana Eka Putri, S.I.P., MIntSec. (15); Muhammad Irfan Ardhani, S.I.P., MIR (16); Rizky Alif Alvian, S.IP., MIR. (17); Marwa, S.I.P., M.Sc. (18) |
Abstrak/Abstract |
Salah satu amanat Tridharma Perguruan Tinggi adalah melaksanakan pengabdian
kepada masyarakat, di samping mengembangkan pendidikan dan penelitian.
Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (DIHI UGM)
senantiasa melaksanakan amanat Tridharma tersebut dengan mendukung dan
memfasilitasi kegiatan-kegiatan masyarakat yang sesuai dengan misi program yang
diemban. Pada tahun 2021, tema kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah
“Tantangan Kebangsaan dalam Politik Dunia Kontemporer: Pelatihan Guru SMA untuk
Penyiapan Generasi Muda Berwawasan Global.“
Dalam program ini, DIHI melihat signifikansi generasi muda, khususnya siswasiswi SMA, merupakan lapis generasi yang sangat penting sebagai agensi perubahan
masa depan. Mereka adalah kelompok transisi yang akan segera memasuki jenjang
perkuliahan atau lapangan kerja dan mereka akan menjadi subjek politik yang penting.
Penguatan wawasan dan kapasitas bagi mereka akan tantangan kebangsaan
kontemporer merupakan hal yang sentral. Ada beberapa alasan mengapa penguatan
kapasitas dan wawasan ini penting. Pertama, secara demografis, kelompok muda akan
menjadi komponen terbesar dalam struktur masyarakat Indonesia dan bahkan di Asia.
Kedua, dalam konteks dunia yang semakin mengglobal, penguasaan atas pengetahuan
akan tantangan dan wawasan global bukan hanya akan membantu mereka agar tidak
terisolasi, tetapi juga akan membuat mereka semakin kritis dan kreatif dalam
merumuskan agenda-agenda perubahan. Ketiga, tanpa pembekalan pendidikan dan
wawasan politik, khususnya politik global, jumlah mereka yang dominan tidak akan
berdampak besar bagi upaya mewujudkan dunia yang lebih baik, khususnya di
Indonesia.
Program pelatihan ini ditujukan untuk memenuhi dan memperkaya wawasan
kebangsaan dalam konteks politik dunia kontemporer. Dengan kata lain, kegiatan ini
menjadi suplemen atas materi-materi yang selama ini diajarkan dalam kurikulum
sekolah. Pelatihan ini bukan hanya ditujukan untuk fungsi pedagogis, tetapi yang jauh
lebih penting adalah upaya untuk mengembangkan wawasan dan pengembangan
sikap kritis, terbuka, dan kreatif bagi generasi muda. Melalui pelatihan ini, diharapkan
proses transisi dari SMA ke Perguruan Tinggi—khususnya untuk rumpun ilmu sosial—
3
bisa dipersiapkan sejak dini. Kami menilai bahwa generasi SMA adalah lapis strategis
untuk diperkenalkan pada wawasan dunia sejak dini dalam rangka menciptakan satu
lapis generasi muda yang bisa diharapkan sebagai agen-agen perubahan dalam bidang
masing-masing.
Dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat tahun ini, DIHI UGM
menargetkan guru SMA yang mengajarkan Sejarah, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, dan Bimbingan Konseling. Dalam hal ini, DIHI akan secara aktif
berkomunikasi dengan target kegiatan melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) bagi mata pelajaran tersebut di Yogyakarta.
Program Pengabdian kepada Masyarakat akan diadakan secara multi-tahun
dengan penjabaran program per tahunnya sebagai berikut:
1. Tahun pertama:
Tahun pertama merupakan tahun penjajakan yang direncanakan akan melakukan
pemetaan kebutuhan guru-guru mata pelajaran, terutama terkait isu Global South,
dengan mengundang perwakilan dari MGMP. Dari pertemuan tersebut diharapkan
Tim PkM DIHI UGM dapat merumuskan modul dengan kurikulum yang tepat dan
sesuai dengan kebutuhan peserta.
2. Tahun kedua:
Pada tahun kedua kegiatan akan difokuskan untuk memberikan pelatihan
terstruktur kepada guru-guru mata pelajaran. |