Abstrak/Abstract |
Kayu dari hutan rakyat memiliki potensi besar dalam memenuhi kebutuhan kayu untuk industri maupun non industri. Kayu dari hutan rakyat berasal dari jenis yang beranekaragam dan cenderung memiliki daur tebang yang singkat. Kayu tersebut memiliki keterbatasan dalam penggunaannya sebagai material bangunan/konstruksi sedang hingga berat karena memiliki berat jenis kayu yang relatif rendah sehingga kekuatannya juga relatif rendah. Di sisi lain, permintaan kayu sebagai material konstruksi terus meningkat dengan meningkatnya tren bangunan ramah lingkungan (green building) dan bangunan prefabrikasi. Teknik laminasi silang (cross laminated timber) yang disertai dengan pelapisan permukaan dengan jenis kayu yang lebih kuat diharapkan dapat meningkatkan potensi kegunaan kayu dari hutan rakyat untuk konstruksi bangunan sedang hingga berat. Rangkaian penelitian 3 tahun ini secara garis besar bertujuan untuk mengembangkan produk laminasi dari kayu hutan rakyat dalam penggunaannya sebagai material bangunan ramah lingkungan. Penelitian tahun pertama mendapatkan hasil bahwa pelapisan dengan kayu berberat jenis lebih tinggi di permukaan dapat meningkatkan kekuatan balok laminasi silang dari 3 jenis kayu hutan rakyat yaitu sengon, jabon dan mahoni, namun gradasi (perubahan) berat jenis kayu
antar lapisan mempengaruhi besarnya peningkatan kekuatan. Pada tahun kedua, penelitian dilanjutkan dengan meneliti pengaruh rasio tebal lapisan tengah/lapisan muka balok laminasi silang dari beberapa komposisi jenis lamina. Interaksi antara rasio tebal dan kombinasi jenis kayu tidak mempengaruhi sifat balok laminasi silang yang dihasilkan. Rasio tebal lapisan tengah/lapisan muka terbaik diperoleh dari rasio 2:2:1 (tebal antar lapisan sama). Tahun ketiga dimaksudkan meneliti mengenai efek jenis sambungan samping (bagian tebal/tangensial) dan jumlah perekat terhadap sifat balok laminasi silang pada komposisi jenis lamina tertentu. Sambungan samping diduga dapat meningkatkan kekuatan sekaligus menahan gaya geser dari gempa. Jenis sambungan samping yang digunakan adalah sambungan sederhana, mortise-tenon, finger-joint, dan dovetailjoint, sedangkan jumlah perekat yang digunakan adalah 40 #MSGL dan 50 #MSGL. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan faktor penelitian jenis sambungan, jumlah perekat dan kombinasi jenis kayu. Pengujian sifat fisika (kerapatan, kadar air, rasio delaminasi) dan sifat mekanika (modulus patah, modulus elastisitas, keteguhan geser, dan keteguhan tekan sejajar serat) dilakukan untuk mengetahui kualitas balok laminasi silang. Standar pengujian yang digunakan adalah ASTM (American Society for Testing and Material) D-143,
D905 dan ANSI (American National Standards Institute) PRG 320-2018. Target luaran penelitian
pada tahun ketiga (2023) ini adalah satu jurnal nasional terakreditasi dan presentasi pada seminar
Research Update Fakultas Kehutanan UGM 2023. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
inovasi pemanfaatan dan nilai tambah kayu dari hutan rakyat dalam penggunaannya sebagai
material bangunan ramah lingkungan.
Kata kunci: kayu hutan rakyat, jenis sambungan, jumlah perekat, komposisi jenis lamina, balok
laminasi silang |