Abstrak/Abstract |
Teknologi telah menjadi aspek yang tak terhindarkan dari kehidupan manusia modern; mengubah hubungan manusia secara signifikan, memengaruhi interaksi sosial, pola komunikasi, dan koneksi emosional. Teknologi komunikasi bukan lagi sekadar alat, tetapi kerangka dasar yang membentuk keberadaan dan dinamika sosial individu. Pengaruh media, komunikasi, dan teknologi informasi yang meluas membuat mustahil untuk melepaskan viskositasnya dalam memahami realitas manusia. Mayoritas populasi saat ini berada dalam praktik mengakses dan merawat berbagai platform media sosial yang dalam perkembangannya terintegrasi dengan teknologi AI. Praktik ini mendorong konsepsi identitas dalam transmedialitas sekaligus praktik trajektori identitas dengan teknologi berbasis antropomorfisme yang kian memikat hubungan individu dengan teknologi layaknya relasi antar manusia. Kompleksitas ini kian mengaburkan individu dengan identitas digital, maupun mengaburkan interaksi dengan mesin sebagai proses konsepsi diri dan bangunan relasi. Sudut pandang modernis menawarkan pembacaan kritis atas fenomena ini, yang tampak kehilangan kendali, penuh dengan kebingungan dan keresahan atas struktur modernitas yang tak mampu menjawab kecepatan perubahan dinamika interaksi sosial. Pemikiran anti-oedipus dari Gilles Deleuze dan Felix Guattari bisa jadi menawarkan sebuah perspektif baru dari kekuatan wajah masyarakat digital saat ini. Bertolak dari kompleksitas hubungan individu dengan teknologi media saat ini, untuk mendedah transmedialitas diri dan konsepsi diri di tengah perkembangan AI dan teknologi antropomorfisme. Asumsi yang mendasar dari penelitian ini adalah fluiditas identitas dan interaksi sosial merupakan kepingan dari mesin hasrat subyek skizo yang bersifat produktif. Dengan demikian, penelitian ini hendak menjawab beberapa pertanyaan: (1) bagaimana praktik dan subyektivitas transmedialitas diri? (2) bagaimana trajektori identitas dan subjektivitas dengan relasi manusia ditengah kehadiran teknologi antropomorfik? (3) bagaimana kemenjadian interaksi sosial antar subjek skizo sebagai kekuatan dan wajah baru masyarakat digital? Pendekatan penelitian ini menggunakan sudut pandang fenomenologis dengan metode studi kasus terhadap 150 generasi muda Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan interaksi sosial di tengah transmedialitas diri masyarakat digital.
|