Abstrak/Abstract |
Integrasi Pembangkit Energi Baru Dan Terbarukan (EBT) ke dalam Sistem Tenaga Listrik
merupakan topik yang aktual di seluruh dunia. Integrasi Pembangkit EBT di satu sisi dapat
menyediakan sumber energi listrik yang bersih namun juga menimbulkan permasalahn teknis dan
juga ekonomi pada proses operasi dan perencanaannya. Hal yang sama juga dirasakan oleh
penyedia energi listrik di Indonesia, dimana tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik (RUPTL), pada tahun 2025, disyaratkan untuk mengintegrasikan pembangkit EBT lebih
dari 20%. Namun demikian, belum tersedia sebuah kajian yang komprehensif apakah jaringan
listrik nasional dapat dibebani level integrasi sebanyak itu. Untuk itu kajian Study Integrasi
Pembangkit Energi Baru Dan Terbarukan Pada Jaringan Listrik Nasional dirasa perlu dan
mendesak. Pada proposal ini diajukan beberapa luaran studi yaitu pada (i) menentukan faktorfaktor/
syarat-syarat penting terkait Pembangkit RES untuk dapat diintegrasikan pada sebuah
jaringan listrik, termasuk formula untuk menentukan level penetrasi, (ii) mengevaluasi / merevisi
standard operasi/perencanaan suatu penyedia tenaga listrik ditinjau dari aspek ekonomis,
keamanan dan operasi, perubahan rencana mitigasi memungkinkan untuk dilakukan (iii)
mengembangkang model matematis dan solver yang diperlukan untuk setiap tahapan standard
operasi seperti Economic Load Dispacth, Unit Commitment atau rencana mitigasi lainnya. Usulan
penelitian ini sejalan dengan prioritas riset Universitas Gadjah Mada di bidang pengembangan
teknologi kesehatan yang tertuang dalam Rencana Induk Penelitian UGM tahun 2012-2017.
Penelitian ini juga berupaya mewujudkan tujuan kedua Rencana Strategis UGM 2012-2017,
yakni terwujudnya produk penelitian yang menjadi rujukan nasional yang berwawasan
lingkungan dan responsif terhadap permasalahan masyarakat, bangsa, dan negara yang berbasis
pada nilai-nilai keunggulan lokal. |