Karya
Judul/Title Studi Pemilihan Teknologi Pengurangan Kadar Monogliserida pada Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit
Penulis/Author Prof. Dr. Eng. Ir. Deendarlianto, S.T., M.Eng. (1); Prof. Dr.Eng. Ir. Arief Budiman, M.S., IPU. (2) ; Avido Yuliestyan (3); Ir. Yano Surya Pradana, S.T., M.Eng., IPM., ASEAN Eng., ACPE., APEC Eng. (4); Laras Prasakti, S.T., M.Eng. (5); BRILIAN RYAN SADEWO (6); PINKY ALIFAH SOSARI (7); AZIZ ASKAPUTRA (8)
Tanggal/Date 2020
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract Dalam rangka mendorong berkembangnya energi terbarukan di Indonesia, pemerintah pada tahun 2017 menargetkan tercapainya bauran energi untuk energi baru terbarukan sebesar 23% pada 2025 dan 31 % pada 2050. Biodiesel menjadi jenis bahan bakar utama yang diharapkan untuk berkontribusi dalam target bauran energi Indonesia. Implementasinya adalah program B30 (biodiesel 30?n solar 70%) yang telah saat ini diterapkan sebagai lanjutan dari program B20. Selain itu, pemerintah juga optimis bahwa B100 atau 100% biodiesel dapat diproduksi beberapa tahun yang akan mendatang. Namun, implementasi B100 tidak langsung serta merta diterapkan sebagai bahan bakar, melainkan akan dicampur bertahap B50 hingga B100. Dari hasil uji coba saat ini, B100 diklaim memiliki efisiensi 40% dibandingkan dengan bahan bakar fosil dengan emisi CO2 yang lebih rendah dibandingkan solar. Namun, penerapan B100 masih perlu beberapa hal yang harus ditingkatkan dari sisi sifat fisis, performa dan kompabilitas B100 pada mesin kendaraan. Dengan adanya mandat tersebut, nilai persentase pencampuran biodiesel pada bahan bakar diesel konvensional semakin besar. Hal ini menyebabkan memburuknya parameter cold flow properties akibat peningkatan kadar kandungan gliserida pada bahan bakar, terutama monogliserida (MAG). MAG dapat menyebabkan terjadinya pengendapan pada kondisi temperatur rendah karena tingginya titik lebur dari MAG, sehingga terbentuk deposit endapan saat kadar MAG berada di atas 0,30 %. Padahal berdasarkan SNI 7182:2015 saat ini kadar monogliserida masih 0,80 %, sehingga penggunaan biodiesel akan terbatas karena kompabilitas bahan bakar terhadap mesin kendaraan kurang maksimal. Oleh karena itu, diperlukan kajian komprehensif dalam upaya-upaya untuk menurunkan kandungan MAG dalam biodiesel. Kajian pengurangan kadar monogliserida dalam biodiesel ini dilakukan dengan berbagai pendekatan dan tahapan, dimulai dari studi literatur mengenai teknologi pengurangan MAG serta seleksi dan pemilihan dua teknologi yang paling berpotensi dengan teknik Multi Criteria Decision Analysis (MCDA). Dari dua teknologi yang terpilih tersebut dilakukan studi laboratorium sebagai validasi teknologi untuk aplikasi pengurangan kadar MAG pada biodiesel serta kajian kelayakan ekonomi untuk mengetahui nilai Capital Expenditure (CAPEX) dan Operational Expenditure (OPEX). Pada akhir kajian dapat ditarik kesimpulan mengenai teknologi yang paling berpotensi untuk diterapkan pada fasilitas pemurnian biodiesel. Berdasarkan hasil studi teknologi dan evaluasi ekonomi penurunan kadar MAG pada biodiesel minyak kelapa sawit, dapat disimpulkan bahwa teknologi ion exchange direkomendasikan untuk menurunkan kadar MAG hingga kadar akhir 0,30% massa dari biodiesel secara efektif dan ekonomis. Selanjutnya, teknologi ion exchange untuk penurunan kadar MAG pada biodiesel minyak kelapa sawit layak dikaji lebih lanjut.
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
1SK Tim Biodiesel_Toyota.pdfSurat Tugas / SK
2Cover+Exsum+Daftar Isi+Pendahuluan Laporan.pdfLaporan penelitian