Abstrak/Abstract |
Kementerian Kesehatan RI mencatat 304 anak mengalami GGAPA dan 159 diantaranya meninggal dunia sampai dengan tanggal 31 Oktober 2022. Penyebab GGAPA belum diketahui pasti sampai saat ini. Pada waktu yang hampir bersamaan, di Gambia Afrika dilaporkan kejadian yang serupa yaitu meninggalnya 66 anak akibat gagal ginjal akut. Investigasi sementara mengaitkan kematian tersebut dengan ditemukannya sediaan sirup untuk anak-anak yang mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) di atas ambang batas yang bisa diterima. World Health Organization (WHO) menerbitkan Medical Product Alert No.6/2022 terkait empat produk obat pediatrik yang terkontaminasi etilen glikol dan dietilen glikol dalam jumlah yang tidak dapat diterima di Gambia, Afrika. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam Medical Product Alert No. 7/2022 menyatakan bahwa etilen glikol dan dietilen glikol adalah zat yang toksik dan dapat berakibat fatal bila dikonsumsi oleh manusia terutama anak-anak. Efek toksik kedua zat tersebut termasuk adanya risiko terjadinya gagal ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian. WHO dalam rilisnya tidak menyebutkan berapa kadar kedua zat toksik tersebut yang bisa menyebabkan terjadinya GGA. Sebagaimana diketahui, Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dapat dijumpai sebagai cemaran pada pelarut Polietilen Glikol (PEG), Propilen Glikol (PG), Sorbitol, atau Gliserol yang digunakan pada pembuatan obat sediaan cairan oral. Walaupun telah dijumpai ada beberapa produk sirup yang mengandung cemaran EG dan DEG di atas ambang aman, namun hal tersebut tidak serta merta dapat menjawab pertanyaan tentang penyebab pasti dari GGAPA pada anak. Sebagian pasien bahkan ada yang dilaporkan tidak minum obat sirup apapun sebelum mereka didiagnosis GGAPA. Berlandaskan referensi ilmiah, gangguan ginjal akut dapat disebabkan oleh berbagai faktor selain faktor cemaran di atas, seperti infeksi virus, bakteri Leptospira, dan multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) atau sindrom peradangan multisistem pasca COVID-19. Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan antara kejadian GGAPA dengan konsumsi obat cairan oral yang yang menggunakan satu atau lebih kombinasi dari 4 pelarut (PEG, PG, Sorbitol, Gliserol).
|