Abstrak/Abstract |
Tujuan penelitian untuk mengetahui efek antiviral dekok teh hijau terhadap avian poxvirus secara in vitro pada telur ayam bertunas dengan melihat score lesi makroskopik dan diperkuat pemeriksaan histopatologis organ membran koriolantois. Penelitian ini digunakan 50 butir telur ayam semi SPF bertunas umur 9 – 11 hari yang dibagi secara acak ke dalam 5 kelompok, yaitu kelompok A, kelompok B, kelompok C, kelompok D dan kelompok E, masing-masing 10 butir telur ayam semi SPF bertunas. Kelompok A, telur diinokulasi virus pox dan dekok teh hijau 5 % masing-masing sebanyak 0,2 cc, Kelompok B telur diinokulasi virus pox dan dekok teh hijau 10 % masing-masing sebanyak 0,2 cc, Kelompok C, telur diinokulasikan virus pox dan dekok teh hijau 15 % masing-masing sebanyak 0,2 cc, Kelompok D, telur diinokulasikan virus pox dan dekok teh hijau 20 % masing-masing sebanyak 0,2 cc dan Kelompok E, diinokulasi larutan PBS sebanyak 0,4 cc ( sebagai Kontrol), pelaksanaan inokulasi dilakukan di dalam laminar flow cabinet steril. Telur- telur tersebut dimasukkan kedalam mesin tetas, setiap hari dilakukan candeling untuk melihat apakah telur masih hidup atau tidak. Kemudian setelah hari ke 6 maka seluruh telur tersebut dibuka untuk melihat lesi makroskopik berupa pock formation pada membrane chorioallantois. Seluruh membrane chorioallantois di cuci dengan larutan PBS dan segera dimasukan ke dalam masing-masing kontainer beri buffer formalin 10%, untuk selanjutnya diproses histopatologis. Analisis hasil menggunakan statistik ANOVA dengan program SPSS IBM versi 22 menunjukkan bahwa jumlah pock formation pada kelompok yang diberi dekok teh hijau dosis 5 % dan 10 % mengalami penurunan, meskipun tidak berbeda secara signifikan ( P>0,05), sedangkan pada kelompok yang diberi dekok teh hijau dosis 15 % dan 20 % mengalami penurunan secara signifikan ( P< 0,05). Pemeriksaan Histopatologis terhadap pock formation menunjukkan kelompok kontrol positif lapisan ektoderma membran korioallantois mengalami penebalan lebih tebal dibanding kelompok yang diberi dekok teh hijau. Penebalan tersebut sebagai akibat hipertropi, hiperplasia epitel dan mengalami degenerasi hidropik yang di dalamnya terdapat Bollinger body yang relatif besar dibanding kelompok teh hijau. Kesimpulan, pemberian dekok teh hijau berbagai dosis pada telor ayam bertunas umur 9 hari yang telah diinfeksi virus avianpox mampu menekan perkembangan virus avianpox.
Key word : Studi in-vitro, Potensi, Camellia sinensis, anti virus avianpox, telor bertunas
|