| Abstrak/Abstract |
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan insidensi tinggi serta mampu memicu berbagai komplikasi. Prevalensi DM tipe 2 mencapai 85% dibandingkan DM tipe lain, serta 60-95?ri kasus tersebut terkait resistensi insulin. Salah satu solusi yang dapat ditawarkan adalah penggunaan tumbuhan obat yang dapat ditelusur melalui survei etnofarmakologi. Saat ini sudah berkembang tentang penelitian farmakologi anti-DM dari tumbuhan. Untuk dapat mengetahui tren penelitian dapat dilakukan pemetaan melalui analisis bibliometrik. Analisis metabolomik dan bibliometrik mampu dijadikan solusi dalam penelusuran senyawa aktif tumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan survei etnofarmakologi, analisis bibliometrik anti-DM tipe 2, analisis metabolomik beberapa tumbuhan obat, dan pengujian farmakologi eksperimental pada tikus terinduksi resistensi insulin.
Penelitian diawali dengan survei etnofarmakologi tentang pengetahuan tumbuhan obat anti-DM dengan subjek peramu jamu di pasar tradisional dan pelaku UKOT di DIY sehingga diperoleh data sosio-kultur informan dan database tumbuhan obat untuk DM. Jika database tumbuhan obat anti-DM dari survei etnofarmakologi sudah didapatkan maka akan dilakukan analisis bibliometrik menggunakan Microsoft Excel 2007 dan Vosviewer 1.6.13 untuk mendapatkan data bibliometrik berupa identitas author, pemetaan data fitokimia, dan target patogenesis DM tipe-2. Hasil pemetaan analisis bibliometrik tumbuhan obat hasil survei etnofarmakologi akan diketahui tren perkembangan serta peluang penelitian untuk kedepannya. Hasil analisis bibliometrik akan dipilih beberapa tumbuhan yang memiliki prospek untuk dikembangkan dan belum banyak dilakukan penelitian. Tumbuhan terpilih akan dilakukan analisis metabolomik tidak tertarget menggunakan LC-(HR)-MS/MS dan data spektra massa dianalisis secara kualitatif dan analisis multivariat sehingga mendapatkan sasaran tumbuhan dan senyawa kimia yang berpotensi sebagai anti-DM. Penelitian dilanjutkan dengan analisis metabolomik tertarget menggunakan LC-(HR)-MS/MS untuk mengetahui analisis kuantitatif senyawa kimia dan analisis multivariat sehingga didapatkan daerah lokasi tumbuhan dengan kadar senyawa kimia optimum. Penelitian dilanjutkan dengan uji farmakologi in vivo untuk pengujian DM tipe 2 resisten insulin. Hewan uji diberikan diet tinggi sukrosa dan diet lemak tinggi (kuning telur dan minyak babi). Setelah 2 minggu pemejanan, hewan uji dipuasakan terlebih dahulu 12 jam kemudian diinjeksi secara intraperitonial streptozosin dosis 40 mg/kgBB dan ditunggu 1 minggu untuk memastikan bahwa hewan uji sudah dalam kondisi DM ditandai kadar glukosa >200 mg/dL. Pemberian diet tinggi sukrosa dan diet lemak tinggi dilanjutkan pemejanan hingga akhir masa perlakuan. Kemudian hewan uji dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu (I) normal, (II) DM tipe 2 resistensi insulin, (III) DM tipe 2 resistensi insulin dan perlakuan dosis rendah, (IV) DM tipe 2 resistensi insulin dan perlakuan dosis tinggi, (V) DM tipe 2 resistensi insulin dan perlakuan dosis tinggi, dan (VI) DM tipe 2 resistensi insulin dan metformin. Parameter yang digunakan adalah kadar glukosa, insulin serum, lipid (LDL, trigliserida, dan kolesterol), histopatologi pankreas, imunohistokimia GLUT-4, dan parameter antioksidan yaitu SOD dan MDA.
Tingkat kesiapan teknologi (TKT) penelitian ini dalam tahapan TKT 1-3 dengan target pengumpulan data dan analisa untuk menguji hipotesa, mengeksplorasi konsep alternatif
dan mengidentifikasi serta mengevaluasi teknologi yang mendukung pengembangan obat herbal berbasis kearifan lokal yang diawali survei etnofarmakologi sebagai antiDM tipe 2. Luaran penelitian ini berupa publikasi dalam jurnal internasional terindeks Scopus dan/ atau Thomson Reuteurs.
|
