Abstrak/Abstract |
Angka kematian ibu hamil di Indonesia masih tergolong tinggi, salah satu penyebabnya adalah terjadinya hipertensi. Hipertensi dan komplikasinya memberi kontribusi besar dalam morbiditas dan mortalitas neonatal dan maternal. Penggunaan obat antihipertensi selama kehamilan memiliki manfaat dan risiko. Oleh karena itu, tatalaksana terapi hipertensi yang tepat perlu diperhatikan untuk meminimalkan risiko yang dapat terjadi pada ibu dan bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi penggunaan obat antihipertensi dan kesesuaiannya dikaji dengan standar pelayanan medik dan guideline American College of Obstetrics and Gynecologists (ACOG). Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat luaran terapi yang meliputi tekanan darah mencapai target, proteinuria, dan edema. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan pengambilan data secara retrospektif melalui rekam medik pasien yang menjalani rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta selama periode tahun 2012 – 2015 Data diperoleh dengan metode consecutive sampling dari rekam medik pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif dan dikaji kesesuaiannya dengan standar pelayanan medik dan guideline ACOG. Hasil penelitian menunjukkan, antihipertensi yang banyak digunakan pada 85 pasien adalah nifedipin sebesar 51,8%, metildopa sebesar 2,6%, dan amlodipin sebesar 2,6%. Berdasarkan evaluasi ketepatan pengobatan, 75,3% dinyatakan tepat indikasi, 100% tepat pasien, tepat obat dan tepat dosis. Luaran terapi meliputi tekanan darah mencapai target yaitu sebanyak 77 pasien, proteinuria bernilai negatif dan edema bernilai negatif. Tekanan darah pasien saat keluar rumah sakit rata-rata 128,9±15,9/85±10,9 mmHg. Secara umum pola penggunaan obat hipertensi pada wanita hamil sudah baik dan sesuai dengan standar yang digunakan. |