Abstrak/Abstract |
Stroberi merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi sehingga sangat potensial sebagai sumber pendapatan petani. Stroberi adalah buah yang dapat dikonsumsi segar, beku, atau dibuat menjadi olahan. Permintaan stroberi di pasar internasional yang relatif tinggi sampai saat ini masih belum dapat terpenuhi. Kondisi ini memberikan peluang yang bagus untuk mengembangkan stroberi di Indonesia. Selama ini budidaya stroberi yang dilakukan oleh petani masih bersifat konvensional dan diusahakan dalam skala kecil. Berbagai aspek yang penting untuk menjaga kualitas buah tidak dilakukan dengan baik oleh para petani. Alokasi input yang bervariasi antar petani mengakibatkan terjadinya produksi yang tidak efisien Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi teknis usahatani stroberi dan factor-faktor yang mempengaruhi inefisiensi teknis usahatani stroberi di Kabupaten Purbalingga. Penelitian dilakukan di Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah. Penentuan sampel 100 petani stroberi dilakukan secara purposive dengan kriteria petani yang telah mengusahakan tanaman stroberi minimal tiga tahun berturut-turut mulai tahun 2015 hingga 2017. Analisis data yang digunakan untuk mengukur efisiensi teknis dan factor yang mempengaruhi inefisiensi teknis adalah fungsi produksi Stochastic Frontier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani stroberi di Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah secara teknis telah efisien dalam kisaran yang bervariasi antara 26,50 – 99,40 persen dengan rata-rata 77,80 persen. Variabel yang berpengaruh nyata terhadap inefisiensi teknis stroberi adalah pendidikan formal petani dan jumlah anggota rumah tangga. Untuk meningkatkan nilai efisiensi usahatani stroberi diperlukan perbaikan pengetahuan dan ketrampilan petani melalui penyuluhan, pendampingan, dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usahanya secara professional, efisien, dan berjiwa wirausaha. Pendampingan dapat diberikan secara berkelompok oleh pihak pemerintah, swasta, maupun perguruan tinggi. |