Abstrak/Abstract |
Paparan sinar matahari memiliki efek negatif pada kulit manusia, oleh karena itu untuk melindunginya dibuatlah sediaan tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik krim o/w ekstrak etanolik rimpang temu putih [Curcuma zedoaria (Berg.)Roscoe] selama penyimpanan 4 minggu dan mengetahui aktivitasnya sebagai tabir surya secara in vitro. Penelitian dilakukan dengan cara membuat ekstrak kental dari simplisia rimpang temu putih; menentukan aktivitas tabir surya ekstrak; membuat krim o/w ekstrak etanol rimpang temu putih dengan variasi konsentrasi ekstrak 10%, 15%, dan 20%; menguji sifat dan stabilitas fisik meliputi uji mutu fisik, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat dan uji rasio pemisahan; serta menentukan aktivitas tabir surya krim o/w secara in vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanolik rimpang temu putih memiliki aktivitas sebagai tabir surya ditunjukkan dengan nilai SPF ekstrak pada kadar
100, 150, 200, 250, dan 300 ppm berturut-turut adalah 2,96; 4,61; 6,13; 7,64; dan 9,18. Formula krim o/w ekstrak temu putih stabil selama penyimpanan 4 minggu pada suhu ruang (±28⁰C). Kenaikan konsentrasi ekstrak temu putih yang ditambahkan ke dalam sediaan krim akan menaikan viskositas dan daya lekat krim. Aktivitas krim secara in vitro menunjukkan bahwa pada kadar ekstrak temu putih 10%, 15%, dan 20% memiliki nilai SPF berturut-turut 7,96; 10,49; dan 15,98; nilai %TE berturut-turut 42,07%; 32,63%; dan
16,12%; dan nilai %TP berturut-turut 70,76%; 61,04%; dan 43,25%.
Kata Kunci : Stabilitas, krim, temu putih, tabir surya |