Penulis/Author |
Ir. Muslikhin Hidayat, ST, MT, PhD., IPU. (1); Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc., Ph.D. (2) ; Danang Tri Hartanto, S.T., M.Eng. (3); Prof. Ir. Suryo Purwono, M.A.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng. (4); Prof. Dr. Ir. Edia Rahayuningsih, M.S., IPU. (5); Prof. Dr. Ir. Sarto, M.Sc., IPU. (6); Ir. Indra Perdana, S.T., MT., Ph.D. (7); Ir. Rochim Bakti Cahyono, ST., M.Sc. Ph.D., IPM. (8); Dr.-Ing. Ir. Teguh Ariyanto, ST, MEng., IPM. (9); Rifki Wahyu Kurnianto, S.T., M.Eng. (10); Prof. Dr.Eng. Ir. Wahyu Wilopo S.T., M.Eng., IPM. (11); Dr.rer.nat Ir. Doni Prakasa Eka Putra, S.T., M.T., IPM. (12); Wulaningrum, SE. (14); Suwardiyanto (15); Suwarna (16); Sugeng Arif Santoso (17) |
Abstrak/Abstract |
Indonesia merupakan negara yang memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Adanya pemanasan global mengakibatkan terjadi perubahan musim yang tidak menentu, sehingga waktu musim tersebut tiba berbeda, dan kadang mengakibatkan musim yang ekstrim, seperti hujan yang disertai badai dan musim kemarau yang sangat kering. BMKG melaporkan bahwa potensi kekeringan meteorologis terdapat di seluruh Indonesia. Tahun 2020 dilaporkan bahwa dari 15 dari 18 kecamatan (kapenawon) di Kabupaten Gunungkidul dilanda kekeringan dan kelangkaan air bersih. Puncak kekeringan ini terjadi pada bulan Agustus-September. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan teknologi tepat guna untuk tetap menyediakan air bersih dan sehat ketika musim kemarau. Salah satunya adalah di Padukuhan Pakel, Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus, yang hampir selalu mengandalkan bantuan pemerintah atau membeli untuk kebutuhan air tawarnya selama musim kemarau. Kebutuhan ini dapat dikurangi jika tradisi memanen air hujan selama musim hujan dihidupkan dan dikembangkan kembali. Simpanan air hujan ini dapat digunakan sebagai cadangan kebutuhan air di musim kemarau. Lebih lanjut, juga dapat disosialisasikan metode sederhana untuk mengolah air hujan menjadi air yang lebih sehat. Proses pengolahan air hujan ini menggunakan teknologi elektrolisis air yang akan menghasilkan Air Alkali (pH Tinggi) dan Air Asam (pH rendah). Air Alkali atau pH tinggi sudah dikenal sebagai air yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan dengan proses antioksidannya, hidrasi tubuh, dan perbaikan keseimbangan asam basa serta kemampuan latihan anerobik. Air Alkali diperoleh dari proses elektrolisis air dalam bejana berhubungan yang dialiri listrik DC, proses tersebut dilakukan untuk mengatur tingkat pH. Aktivitas yang akan direncanakan adalah instalasi unit elektrolisis air hujan, pelatihan operasional unit elektrolisis air hujan, sosialisasi Air Alkali dan Air Asam. UGM, khususnya Fakultas Teknik mempunyai peran penting dalam memberikan kontribusi tentang keilmuan dan memperkenalkan teknologi tepat guna untuk maksud tersebut. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk dari Tri Dharma universitas.
|