Karya
Judul/Title Seminar dan Lokakarya Pemeriksaan Laboratorium Hemostasis
Penulis/Author Dr. dr. Tri Ratnaningsih, Sp.PK(K).,M.Kes. (1); Dr. dr. Umi Solekhah Intansari, M.Kes., Sp.PK(K) (2); Prof. dr. Budi Mulyono, Sp.PK.(K).,MM (3); Prof. Dr. dr. Osman Sianipar, M.Sc., Sp.PK. (4); Dr.dr. Usi Sukorini, Sp.PK(K)., M.Kes. (5); Dr. dr. Teguh Triyono, M.Kes., Sp.PK.(K) (6); dr. Elizabeth Henny Herningtyas, M.Si., Ph.D. SpPK(K) (7); dr. Arum Tri Wahyuningsih, Ph.D., Sp.PK (8); dr. Rahmat Dani Satria, M.Sc., Sp.PK(K)., Ph.D. (9); dr. Fuad Anshori, M.Sc.,Sp.PK(K). (10); dr. Nur Imma Fatimah Harahap, Ph.D. (11) ; Dr. dr. Andaru Dahesi Dewi, M.Kes., SpPK(K) (12); dr. Windarwati, Sp.PK(K)., M.Sc. (13); dr. Ira Puspitawati, M.Kes., Sp.PK(K). (14); dr. Riat El Khair, M.Sc., Sp.PK. (15); dr. Setyawati, Sp.PK.(K). (16); Dr. dr. Siti Muchayat Purnamaningsih, MS., Sp.PK(K) (17); dr. Riswan Hadi Kusuma, M.Sc., Sp.PK(K) (18); dr. Isanawidya Hikmah Paramita, S.Ked. (19)
Tanggal/Date 18 2023
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract 1. LATAR BELAKANG Hemostasis merupakan serangkaian proses di sirkulasi untuk menjaga agar darah tetap cair di dalam pembuluh darah dan untuk menjaga agar tidak terjadi kehilangan darah saat terjadi luka. Proses ini membutuhkan koordinasi yang teratur dari dinding pembuluh darah, trombosit, protein koagulasi, protein antikoagulan (inhibitor) dan sistem fibrinolisis. Proses dinamis ini terlihat pada fase pembentukan sumbat trombosit, propagasi dari kaskade koagulasi, pembentukan bekuan, dan fibrinolisis dari bekuan darah (O’Malley., 2010; Huang., 2015). Jika proses pembekuan terganggu, perdarahan terjadi. Jika proses pembekuan terjadi berlebihan, komplikasi trombosis terjadi. Respon hemostasis perlu cepat dan terkoordinasi sehingga trauma tidak memicu reaksi sistemik. Secara garis besar, hemostasis terjadi dalam tiga tingkat yaitu hemostasis primer, hemostasis sekunder, dan fibrinolisis. Mekanisme regulasi yang terjadi setelah proses hemostasis sekunder kadang dikenal sebagai hemostasis tersier. Adapun, sistem koagulasi diatur dan diregulasikan secara ketat oleh antikoagulan natural dan sistem fibrinolisis. Terdapat tiga antikoagulan utama yang meregulasikan enzim yang terlibat dalam proses koagulasi untuk menghambat pembentukan jendalan. Tiga antikoagulan utama tersebut adalah (1) sistem protein C/protein S, (2) sistem inhibitor serine protease dan (3) tissue factor pathway inhibitor (TFPI). (Napolitano et al., 2016). Saat ini telah diketahui bahwa proseskoagulasi darah berbeda antara proses di dalam tabung (in vitro) dan proses di dalam pembuluh darah (in vivo). Secara in vitro, proses koagulasi terbagi menjadi dua jalur, intrinsik dan ekstrinsik. Secara in vivo, proses koagulasi dijelaskan berdasarkan konsep cell-based model of coagulation. Activated partial thromboplastin time (APTT) menilai aktivasi koagulasi melalui jalur intrinsik sedangkan prothrombin time (PT) menilai aktivasi koagulasi melalui jalur ekstrinsik. Penggunaan alat analitik modern saat ini memang sangat membantu dalam pemeriksaan laboratorium dengan hasil yang akurat. Namun banyak factor prenalitik yang harus diketahuai supaya pemeriksaan hemostasis berjalan dengan baik. Pemantapan mutu internal dan eksternal yang dilakukan dengan baik diharapkan dapat mengurangi kesalahan pada proses analitik. Adanya hasil tes yang tidak tepat dalam pemeriksaan hemostasis dapat disebabkan oleh keadaan diluar pemeriksaan itu sendiri terutama dalam proses pre analitik. Keadaan yang dapat menyebabkan kesalahan misalnya dari penanganan sampel yang tidak tepat, atau dari proses pengambilan sampel itu sendiri. Pada keadaan ini maka hasil tes tidak menggambarkan keadaan sampel sesuai keadaan klinis pasien tersebut secara akurat. Dari hal di atas timbulah ide untuk menyelenggarakan semiloka penggunaan alat hemostasis otomatis untuk mendeteksi kelainan kelainan koagulasi baik dengan menggunakan kuliah ahli dan metode praktek langsung untuk memastikan proses transfer pengetahuan dan ketrampilan secara optimal. Pada pelatihan ini akan dibahas tentang hal yang perlu diperhatikan pada pemeriksaan pre analitik hemostasis terutama saat pengambilan darah vena antara lain identifikasi pasien, pemilihan lokasi vena, antikoagulan, cara pengambilan dan urutan penampungan. Selain itu juga dibahas tentang stabilitas dan penyimpanan. 2. TUJUAN KEGIATAN Membantu memberikan penyegaran ilmu dan pengkinian informasi terkait hemostasis dan penggunaan koagulometer sehari-hari. 3. MANFAAT KEGIATAN  Bagi tenaga kesehatan terkait yaitu dokter dan ATLM petugas laboratorium sebagai salah satu sarana untuk mengupdate ilmu pengetahuan terkait hemostasis  Bagi pasien, diharapkan mendapatkan pelayanan pemeriksaan laboratorium hemostasis yang berkualitas 4. METODE Program ini berupa pemberian materi dan diskusi kasus pelatihan kepada peserta. Terdapat beberapa metode dalam pelaksanaan program ini yaitu melalui penyusunan materi, penyuluhan (seminar), dan praktikum (BIMTEK). 5. SASARAN PESERTA Spesialis Patologi Klinik, Dokter PPDS, Dokter Umum, Peserta PPDS PK FK-KMK UGM dan Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM). 6. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN  Daring dan Luring.  Auditorium Tahir Lantai 1 dan Laboratorium Hematologi ILT RSUP dr Sardjito  Sabtu, 18 Maret 2023 7. NARASUMBER Dokter Spesialis Patologi Klinik Konsultan, ATLM, serta perwakilan dari Werfen. 8. KEPESERTAAN Tidak dipungut biaya dan ber SKP IDI dan Patelki  
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
1SK.pdfSurat Tugas / SK