Karya
Judul/Title SEBARAN LOKASI PENELURAN PENYU HIJAU (Chelonia mydas) DI PULAU SANGALAKI KEPULAUAN DERAWAN KABUPATEN BERAU
Penulis/Author ANDI IBRAHIM (1); Prof. Dr. Ir. Djumanto, M.Sc. (2) ; Drs. Namastra Probosunu, M.Si. (3)
Tanggal/Date 1 2016
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract Populasi penyu hijau (Chelonia mydas) yang bertelur di kawasan konservasi kepulauan Derawan semakin menurun disebabkan oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah peneluran tiap induk penyu hijau dan korelasinya terhadap naungan, lebar pantai berpasir dan fase bulan. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 24 Januari sampai 31 Maret 2015 di Pulau Sangalaki. Pengamatan induk bertelur dilakukan dengan menyusur pantai tiap malam untuk menemukan induk yang sedang bertelur. Sarang yang berisi telur diberi tanda untuk penggalian, pengambilan telur, dan pengukuran kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan yang diukur meliputi kedalaman sarang, suhu substrat, jarak sarang terhadap naungan dan garis pantai saat surut terendah. Analisis data dilakukan secara deskriptif terhadap jumlah telur dan parameter lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan rerata jumlah telur tiap sarang sebanyak 97 butir dengan kisaran 45-127 butir, ukuran panjang karapas 96 cm dengan kisaran 86-107 cm, rerata kedalaman sarang 73 cm dengan kisaran 56-87 cm. Semakin banyak telur yang akan dikeluarkan maka penggalian sarang semakin dalam. Tidak ada korelasi antara panjang karapas dengan jumlah telur yang dikeluarkan. Jumlah rerata induk penyu hijau yang bertelur di Pulau Sangalaki adalah 486 ekor/bulan dengan kisaran 168-1085 ekor/bulan. Musim barat dan timur mempengaruhi frekuensi peneluran. Frekuensi peneluran terjadi sepanjang tahun dan frekuensi peneluran paling tinggi terjadi pada bulan Agustus yang bertepatan dengan puncak musim Timur. Frekuensi peneluran pada musim Timur empat kali lebih banyak daripada saat musim Barat. Frekuensi pendaratan penyu hijau tidak dipengaruhi oleh fase bulan. Berdasarkan lokasi penyu hijau bertelur, pantai yang banyak dipilih untuk lokasi bertelur terdapat di sebelah barat laut, timur laut dan selatan Pulau Sangalaki. Sarang penyu hijau lebih banyak ditemukan pada daerah naungan vegetasi (64%) daripada daerah pasir terbuka (36%).
Rumpun Ilmu Sumberdaya Perairan
Bahasa Asli/Original Language Bahasa Indonesia
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
125_ JNT Fi Sci 18 (2) (2016) 39-46 Sebaran Lokasi Peneluran Penyu.pdf[PAK] Full Dokumen
226 Korespondensi JNT JFishb penyu.pdf
3Sertifikat Akreditasi SINTA 2016-2021.pdf
4Salinan-SK-Hasil-Akresitasi-Jurnal-Ilmiah-Periode-II-Tahun-2018.pdf
525_ Andi Submit 01072015 Graduated 13102015.pdfBukti Submitted