Abstrak/Abstract |
Stuntingmerupakan permasalahan kesehatan mendesak yang sangat kompleks di Indonesia. Dampak stuntingtidak hanya terbatas pada kesehatan, tetapi juga menghambat potensi sumber daya manusia yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas generasi penerus bangsa. Stunting ditandai dengan gangguan pertumbuhan pada anak akibat kurangnya asupan gizi yang memadai selama periode 1000 hari pertama kehidupan. Program pemberian makanan tambahan (PMT) telah dilakukan untuk menurunkan angka stunting, salah satunya melalui kampanye "One Day One Egg" di Desa Jetis, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kader posyandu mengenai pentingnya konsumsi satu butir telur per hari sebagai upaya pemenuhan kebutuhan protein harian anak. Penyuluhan dilakukan dengan metode pre-test, presentasi materi, dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan target sasaran. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada nilai post-testdibandingkan pre-test, dengan rata-rata peningkatan sebesar 12,73 poin. Program "One Day One Egg" terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan target sasaran tentang pentingnya asupan protein dalam pencegahan stunting, serta diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menurunkan angkastuntingdi Desa Jetis, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. |