| Abstrak/Abstract |
Pemberian obat secara intravena umumnya digunakan pada
pasien di rumah sakit yang membutuhkan efek farmakologis cepat atau
bila pasien tidak dapat menerima pemberian secara oral. Persiapan
pemberian obat intravena perlu kondisi khusus karena ada beberapa
risiko yang dapat terjadi seperti inkompatibilitas. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui prevalensi inkompatibilitas obat intravena
pada pasien Intensive Care Units di RSUP Dr. Sardjito dan Rumah Sakit
Akademik UGM, dan untuk mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi
inkompatibilitas obat seperti lama hari perawatan di rumah sakit, jumlah
obat-obatan, dan jenis penyakit. Studi ini bersifat cross-sectional,
prospektif, dan multisenter di RSUP. Dr. Sardjito dan RS. Akademik
UGM, Yogyakarta. Lokasi penelitian ini berada di ICU, ICCU, dan HCU.
Prevalensi inkompatibilitas obat dianalisis secara deskripsi dan statistik
sedangkan hubungan antara potensi inkompatibilitas dan faktor risiko
dianalisis dengan menggunakan uji T-test dan ANOVA dengan interval
kepercayaan 95%. Dari 65 pasien yang didapat dari penelitian ini,
prevalensi kejadian inkompatibilitas obat ditemukan pada 28 resep
dengan rasio inkompatibilitas 2,4 PI/pasien. Jenis inkompatibilitas yang
paling banyak terjadi adalah presipitasi 42 (83,35%), pasangan obat
yang paling banyak memicu presipitasi adalah fentanil dan fenitoin;
midazolam dan fenitoin. Jumlah obat yang digunakan pasien secara
signifikan berpengaruh terhadap inkompatibilitas |