Abstrak/Abstract |
Pembangunan pertanian yang mengutamakan laju pertumbuhan ekonomi melalui dukungan berlebih pada usaha berskala besar dan sektor tertentu hanya memberikan manfaat pada sebagian kelas sosial sehingga memperparah ketimpangan pendapatan pada masyarakat. Secara nasional, BPS mencatat bahwa Indonesia mampu menjaga rata-rata tingkat pertumbuhan ekonominya sekitar 6%, namun ketimpangan meningkat hampir 30% selama 2001-2017 dari 0,33 ke 0,39. Persentase kemiskinan di pedesaan juga hampir dua kali lebih besar dari kemiskinan di perkotaan. Fenomena ini menunjukkan bahwa perlu strategi dan keberpihakan pada perekonomian pedesaan sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat pedesaan dan sektor pertanian serta secara otomatis mengurangi ketimpangan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi pengembangan ekonomi produktif berbasis potensi lokal di Desa Sambirejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Jenis data berasal dari hasil observasi dan wawancara yang dianalisis menggunakan triangulasi data. Potensi pengembangan ekonomi produktif yang dimiliki desa ini berupa (1) komoditas pangan yang diproduksi, seperti singkong, talas, ubi, kacang-kacangan, dan sayuran; (2) kemampuan (skill) dalam pengolahan pangan menjadi keripik, kudapan, dan susu
kedelai; serta (3) kelembagaan yang dapat dilihat dari sumber daya manusia. Selain potensi-potensi tersebut, dukungan pihak eksternal seperti pemerintah, perbankan, dan perguruan tinggi dapat disinergikan dengan potensi-potensi tersebut, agar perekonomian pedesaan meningkat. |