Abstrak/Abstract |
Glagah merupakan rumput tinggi menahun yang selain berpotensi sebagai bahan dasar
etanol dan sumber serat, juga dapat ditemukan di habitat seperti di dekat perairan pantai,
gurun dan dapat hidup pada kisaran suhu yang luas, memiliki ketahanan terhadap hama
dan penyakit serta dapat ditemukan sampai ketinggian 2700 m dpl. Oleh karena itu,
glagah sangat potensial sebagai tanaman budidaya dan dapat dimanfaatkan di dalam
program pemuliaan tebu. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh aksesi glagah
yang tahan terhadap kekeringan, sehingga nantinya dapat digunakan sebagai tetua
maupun sebagai sumber gena ketahanan kekeringan.
Metode penelitian meliputi pemilahan dan pemilihan aksesi tahan kekeringan. Penelitian
dilakukan di sawah menggunakan 64 aksesi glagah. Cekaman kekeringan diberikan
dengan cara tidak diairi selama 2 bulan. Indeks sensitivitas (IS) dihitung berdasarkan
variabel tinggi tanaman, jumlah daun hijau dan diameter batang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara 64 aksesi glagah yang diuji terdapat 9
aksesi yang teridentifikasi sebagai aksesi yang tahan kekeringan, yaitu BOT-53, BOT-54,
BOT-83, BOT-84, IK76-41, IK76-6, IM76-238, IN84-58, dan IN84-69. Di antara
kesembilan aksesi tersebut, BOT-53 dan BOT-54 hampir tidak terpengaruh oleh cekaman
kekeringan, sehingga direkomendasikan sebagai sumber gena ketahanan terhadap
kekeringan dan dapat dijadikan tetua untuk disilangkan dengan tebu varietas unggul yang
biasanya tidak tahan kekeringan.
Kata kunci: Glagah, Kekeringan, Pemuliaan Tebu |