Potensi Ekstrak Lengkuas sebagai Fungisida Nabati untuk Mengendalikan Penyakit Karat Daun Anggur (Phakopsora euvitis)
Penulis/Author
REZA FREDO SIMARMATA (1); Prof. Dr. Ir. Christanti Sumardiyono, S.U. (2); Prof. Ani Widiastuti, S.P., M.P., Ph.D. (3)
Tanggal/Date
3 2020
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract
Penyakit karat daun anggur yang disebabkan oleh Phakopsora euvitis merupakan salah satu
penyakit penting tanaman anggur. Pengendalian dengan pestisida nabati untuk penyakit ini penting
dikembangkan karena pemanfaatannya dapat menekan penggunaan pestisida kimia sintetik yang selama
ini diaplikasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak lengkuas sebagai fungisida
nabati terhadap perkembangan P. euvitis, dan dibandingkan dengan fungisida mankozeb. Metode
meliputi persiapan ekstrak lengkuas dalam metanol yang diuapkan, uji daya racun ekstrak lengkuas dan
pestisida secara in vitro, penentuan LC50, dan pengujian in planta menggunakan bibit anggur di dalam
polibag. Penentuan LC50 dilakukan dengan menggunakan program SAS JMP Statistical DiscoveryUji in planta dilakukan dengan cara penyemprotan suspensi spora (urediniospora) dengan kerapatan
1 x 10
6
spora.mL
-1
dan penyemprotan ekstrak lengkuas atau mankozeb tiga hari setelah inokulasi
pada konsentrasi LC90. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan ekstrak lengkuas dapat menghambat
perkecambahan spora P. euvitis. LC50 ekstrak lengkuas diperoleh sebesar 18,33 ppm dan LC90 sebesar
53.72 ppm; sementara LC50 mankozeb sebesar 65,52 ppm dan LC90 sebesar 190.71 ppm. Pada uji
in planta, penggunaan ekstrak lengkuas dengan konsentrasi 53.72 ppm (LC90) dapat menurunkan
intensitas penyakit karat daun pada anggur sebesar 16% pada hari ke-18, sementara fungisida mankozeb
dengan konsentrasi 190.71 ppm (LC90) menurunkan intensitas penyakit sebesar 26,4% dibandingkan
dengan kontrol positif atau tanaman sakit tanpa perlakuan. Ekstrak lengkuas memiliki potensi untuk
dikembangkan sebagai pestisida nabati terhadap penyakit karat daun anggur.