Abstrak/Abstract |
Hadirnya resistensi tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan satu bentuk perilaku atau sikap responsif terhadap situasi yang dihadapi. Resistensi hadir dalam berbagai bentuk yang berbeda bergantung pada formasi relasi antarsubjek atau antara subjek dan objek. Tulisan ini bertujuan menjelaskan praktik dan politik resistensi pada tataran subjek, sedangkan pembatasan masyarakat Jawa dimaksudkan sebagai arena lokasi subjek dalam melakukan praktik resistensi. Pengertian resistensi digunakan dalam perspektif teori poskolonial, yakni berbagai bentuk perlawanan dari subjek poskolonial berhadapan dengan implikasi-implikasi pascakolonial. Pada tataran metodologis kajian ini mengelaborasi secara purposif hal-hal terkait resistensi. Hasil kajian menunjukkan berbagai cara resistensi seperti diam, sindiran, peniruan plesetanbaik fisik maupun bahasa, demonstrasi (seperti tapa pépé), dan resistensi dengan kekerasan. Sementara itu, tulisan ini mengelaborasi sifat resistensi berupa resistensi ideologis, setengah hati, manipulatif, narsis, dan resistensi otentik. |