| Abstrak/Abstract |
Penggunaan antibiotik untuk terapi infeksi telah sedemikian luas di berbagai instalasi kesehatan. Kondisi ini dikarenakan antibiotik merupakan obat andalan untuk terapi infeksi bakterial. Telah dilakukan penelitian tentang Pola Penggunaan Antibiotik pada Penyakit Gastroenteritis Akut Anak Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit “X” Yogyakarta Tahun 2002 dengan tujuan untuk mengetahui gambaran pola pengobatan penyakit infeksi gastroenteritis akut anak dengan parameter jenis antibiotik yang diberikan, dosis dan frekuensi dan durasi pemberian serta harga.
Penelitian ini bersifat survei (non eksperimental) dengan pengumpulan data secara retrospektif. Data diolah dengan metode analisis deskriptif. Penelusuran data dilakukan pada 124 kasus gastroenteritis akut anak yang tercatat di bagian rekam medis. Kasus-kasus tersebut kemudian didata untuk melihat pola penggunaan antibiotiknya. Data yang digunakan adalah umur, jenis kelamin, berat badan, gejala, diagnosa, tindakan serta resep yang diberikan kepada pasien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antibiotik pilihan antara lain sefotaksim 20 kasus (20,20 %), kotrimoksazol 20 kasus (20,20 %), metronidazol 13 kasus (13,10 %), kombinasi sefotaksim dan kotrimoksazol 12 kasus (12,10 %) dan ampisilin 10 kasus (10,10 %). Terdapat 21 kasus yang tidak tepat frekuensi pemberian antibiotiknya. Harga rata-rata antibiotik Rp.123,99 ± 156,66 dan rata-rata pasien menggunakan 13,30% ± 10,26 dari biaya pengobatan total untuk antibiotik. Secara keseluruhan penatalaksanaan gastroenteritis akut anak pasien rawat inap di rumah sakit “X” Yogyakarta tahun 2002 telah sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit dan literatur yang ada.
|
