Abstrak/Abstract |
Saat ini kakao menjadi salah satu komoditas tanaman utama di dunia dan menjadi urutan ketujuh komoditas pangan yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Berbagai produk makanan dan minuman cokelat yang cukup familiar di masyarakat antara lain permen cokelat (cocoa candy), bubuk cokelat (cocoa powder), dan lemak cokelat (cocoa butter). Hal ini merupakan sebuah peluang bagi Indonesia, yang merupakan penghasil kakao terbesar ketiga di dunia, untuk mengotipamalkan program hilirisasi produk kakao. Salah satu perusahaan domestik yang mengambil peran untuk melakukan pengolahan cokelat adalah PT Pagilaran, dengan salah satu produk barunya yaitu minuman cokelat cepat saji. Produk ini merupakan campuran bubuk cokelat, dari serbuk cokelat, atau cokelat padat dengan melarutkannya dalam susu atau air yang dipasarkan pada rentang harga yang sangat bervariasi. Budaya minum cokeklat saat ini mulai menjadi trend di kalangan masyarakat, khususnya di segmentasi anak muda.
Meningkatnya minat konsumen terhadap produk minuman cokelat harus segera mendapat respon positif dari pelaku bisnis cokelat. Salah satunya adalah dengan menyusun strategi pemasaran yang efektif. Proses perumusan strategi pemasaran dimulai dari menentukan apa yang diinginkan konsumen. Oleh karenanya penting bagi perusahaan untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap kriteria saluran pemasaran dan kriteria keputusan pembelian produk. Selanjutnya berdasarkan preferensi tersebut perusahan dapat menyusun dan merumuskan strategi pemasaran yang merupakan kombinasi dari kebijakasaan terhadap produk, harga, promosi dan distribusi agar produk dapat benar-benar diterima oleh konsumen. Penilitian ini berkontribusi untuk mendukung komitmen UGM dalam mencapai penelitian unggulan 2017-2022 pada tema Pangan dan Sistem Pertanian, khususnya dalam sub tema (c): tentang sistem produksi perkebunan (teh, kakao, dan coklat) berkelanjutan, dan sub tema (g): tentang identifikasi dan pengembangan produk agro yang memiliki ciri khas dan bernilai tinggi. |