Pertanian organik suatu alternatif pengelolaan ekosistem sawah yang sehat, alami dan ramah lingkungan
Penulis/Author
MOCHAMAD HADI (1); Dr. R.C. Hidayat Soesilohadi, M.S. (2); Prof. Dr. Ir. Fransiscus Xaverius Wagiman, S.U. (3); Yayuk Rahayuningsih (4)
Tanggal/Date
2014
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract
Tanaman padi merupakan tanaman pangan utama di Indonesia. Dalam upaya peningkatan
produktivitas padi, masih terdapat banyak kendala diantaranya adalah masalah gangguan hama. Dalam upaya mengendalikan gangguan hama terhadap tanaman padi, awalnya petani menerapkan sistem pertanian konvensional yang menggantungkan aplikasi pestisida sintetik dan penggunaan pupuk sintetik yang berbahan dasar bahan kimia. Dari waktu ke waktu sistem pertanian konvensional telah menimbulkan masalah lingkungan seperti pencemaran lingkungan, resistensi hama dan ikut terbunuhnya musuh alami hama. Strategi lain untuk mengurangi dampak negatif yang timbul adalah dengan penerapan sistem pertanian sawah organik sebagai alternatif yang ramah lingkungan. Sistem pertanian organik
dilakukan dengan menghilangkan penggunaan bahan kimia pada pupuk, pestisida maupun sarana budidaya tanaman lainnya. Tujuannya adalah mengurangi beban lingkungan dan menciptalan lingkungan ekosistem sawah yang sehat, alami dan tetap produktif. Dalam sistem pertanian sawah organik tidak menggunakan bahan kimia sintetik dalam aplikasi pupuk maupun pestisida. Pupuk yang digunakan adalah pupuk hayati (organik) berbahan pupuk kandang, pupuk kompos, dan pupuk hijau. Pestisida yang digunakan adalah pestisida botani berbahan dasar campuran berbagai bagian tanaman berpotensi yang ada di lingkungan sekitar. Penggunaan pupuk dan pestisida organik tidak menyebabkan terganggunya ekosistem sawah karena bahan-bahan yang digunakan adalah bahan-bahan organik yang ramah
lingkungan. Penggunaan sarana budidaya lain seperti penggunaan benih (bibit), Penggunaan air dan pengelolaan gulma dilakukan dengan tanpa bahan kimia sintetis .