Karya
Judul/Title Perkembangan Permukiman Kolonial Belanda di Kota Yogyakarta Pasca Penerapan Kebijakan Decentralisatie Wet (1903-1942). The Development of the Dutch Colonial Settlement in the City of Yogyakarta after the Implementation of the Decentralisatie Wet Policy (1903-1942).
Penulis/Author Dr. Ar. Ir. Dimas Wihardyanto, S.T., M.T., IAI.,IPM. (1) ; Dr.Eng. Ir. Ahmad Sarwadi, M.Eng., IPM. (2); Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MURP., Ph.D. (3)
Tanggal/Date 1 2023
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract Decentralisatie wet atau undang undang desentralisasi pembangunan merupakan salah satu kebijakan berpengaruh cukup signifikan bagi pembangunan Indonesia pada masa pada masa kolonialisasi Belanda tidak terkecuali kawasan permukiman bagi orang orang Erop a. Penelitian ini mencoba mengungkapkan bagaimanakan pola perkembangan permukiman kolonial Belanda di Kota Yogyakarta dengan menggunakan metode interpretative historical research terhadap data data arsip kartografi, kearsitekturan, dan tekstual yang relevan dengan tema penelitian. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan peneliti diketahui bahwa pertumbuhan kawasan permukiman kolonial Belanda di Kota Yogyakarta setelah penerapan decentralisatie w et diawali dengan kemunculan kawasan permukiman penunjang fasilitas transportasi kereta api dan disusul kemudian dengan kawasan permukiman penunjang fasilitas publik. Selanjutnya ketika fasilitas transportasi dan publik sudah mapan maka hal ini akan memicu pertumbuhan kawasan pemukiman kolonial Belanda selanjutnya Dari hasil penelitian diketahui pula bahwa terdapat tiga tipe permukiman kolonial Belanda di Kota Yogyakarya berdasarkan pola bentuk yang digunakan. Ketiga tipe tersebut adalah tipe permukiman terbuka, dan semi terbuka yang diperuntukkan bagi sebagian besar orang orang Eropa, serta tipe permukiman tertutup yang diperuntukkan bagi amtenaar (pegawai Paneliti juga menemukan bahwasanya adanya ruang terbuka berupa taman atau fu ngsi lainnya di tengah tengah kawasan permukiman kolonial Belanda menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kawasan ini dirasa memiliki derajat yang lebih tinggi dan lebih mewah dibandingkan dengan kawasan permukiman lainnya karena dapat lebih menjamin ad anya sirkulasi udara yang lebih baik sehingga rumah tinggal yang ada disekitarnya makin nyaman untuk ditinggali.
Rumpun Ilmu Teknik Arsitektur
Bahasa Asli/Original Language Bahasa Indonesia
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
12833-7948-1-PB.pdf[PAK] Full Dokumen