| Abstrak/Abstract |
Pengukuran antropometri telah banyak dilakukan untuk mendapatkan informasi ukuran-ukuran bagian tubuh manusia yang akan digunakan dalam perancangan produk,alat bantu, maupun lingkungn kerja. Pengukuran dimensi secara manual dengan antropometer seperti mistar atau pita ukur sangat sederhana dan mudah dilakukan. Namun, permasalahan yang muncul adalah jika dalam waktu yang berbeda ternyata jumlah dan jenis parameter yang dibutuhkan berubah atau bertambah, maka pengukuran antropometri untuk responden yang sama sangat susah dilakukan karena tuntutan kehadiran responden fisik untuk dilakukan pengukuran. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan metode digitalisasi obyek pengukuran antropometri menggunakan pemindaian laser agar proses pengukuran dapat dilakukan tanpa memerlukan kehadiran fisik responden serta data digital obyek antropometri dapat disimpan dengan mudah.Alat yang digunakan adalah David Laserscanner yang merupakan paket perangkat lunak untuk pemindaian laser 3D berbiaya rendah. Dengan alat ini dilakukan pemindaian dan digitalisasi objek tiga dimensi menggunakan webcam dan portable laser yang memproyeksikan sebuah garis. Pada penelitian ini, dilakukan pemindaian terhadap kaki manusia sebagai obyek yang akan didigitalisasi dan diukur parameter antropometrinya. Selain itu dilakukan analisis faktor yang paling berpengaruh terhadap hasil pengukuran antropometri. Pengukuran dilakukan pada 8 parameter antropometri dimensi telapak kaki. Hasil pengukuran manual sebagai acuan dan digital menggunakan David Laser Scanner dibandingkan. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa faktor yang paling berpengaruh yang menentukan tingkat presisian pengukuran adalah jumlah gambar hasil pemindaian yang digabungkan pada proses fuse. Rata-rata error pengukuran pada model 3D kaki sebesar 1-8%.
|