Abstrak/Abstract |
Luka adalah suatu cedera robek, terpotong atau tertusuk yang menyebabkan kerusakan kontinuitas jaringan atau kulit,
mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain. Manajemen perawatan luka diperlukan untuk meningkatkan penyembuhan,
mencegah kerusakan kulit lebih lanjut, mengurangi risiko infeksi, dan meningkatkan kenyamanan pasien. Dressing adalah bahan
yang digunakan untuk melindungi dan membantu penyembuhan luka diantaranya Polyurethane Foam Dressing (PFD) dan cling
wrapdressing.
Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan penyembuhan luka insisi pada penggunaan polyurethane foam dressing
dan cling wrap dressing ditinjau secara klinis dengan skor Southampton dan angiogenesis pada tikus wistar. Tikus wistar berjumlah
30 ekor berumur 3 - 4 bulan dengan berat 250-300 gr berjenis kelamin jantan, dibagi kedalam tiga kelompok yang masing-masing
berjumlah 10 ekor tikus. Tiap kelompok merupakan tikus normal yang menerima defek berupa luka insisi pada punggung ukuran ±
2,5 cm dan kedalaman subkutan dengan arah sejajar sagital plane menggunakan pisau bedah no. 15. Luka pada tikus kelompok
1 ditutup dengan Polyurethane Foam Dressing (PFD), tikus kelompok 2 ditutup dengan cling wrap dressing, dan tikus kelompok
3 merupakan kelompok kontrol, defek ditutup dengan saline dressing.
Hasil analisis One Way ANOVA menunjukkan penyembuhan luka lebih baik pada penggunaan polyurethane foam dressing
dibanding cling wrap dressing dilihat dari angiogenesis dan klinis dengan menggunakan kriteria penyembuhan skor Southampton
(p<0,05) dan pengamatan angiogenesis menggunakan pewarnaan IHC VEGF (p<0.05). |