Karya
Judul/Title PERBANDINGAN POLA TERAPI ANTIBIOTIK PADA COMMUNITY- ACQUIRED PNEUMONIA (CAP) DI RUMAH SAKIT TYPE A DAN B
Penulis/Author Prof. Dr. Ika Puspita Sari, S.Si., M.Si., Apt. (1) ; Prof. dr. Titik Nuryastuti, M.Si., Ph.D., Sp.MK(K). (2); dr Rizka Humardewayanti Asdie Sp.PD - KPTI (3); ANTON PRATAMA (4); ENDANG ISTRININGSIH (5)
Tanggal/Date 2017
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract Pneumonia masih merupakan ancaman bagi semua Negara. Penanganan CAP di rumah sakit biasanya menggunakan terapi antibiotic secara empiric dengan pedoman IDSA/ATS. Penelitian ini bertujuan membandingkan terapi antibiotic empiric pasien CAP di rumah sakit type A dan B, menganalisis variasi yang terjadi serta membandingkan outcome terapinya. Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan mengumpulkan data dari rekam medik pasien yang didiagnosis utama CAP. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap dewasa pria dan wanita dengan usia ? 18 tahun yang memiliki data rekam medis yang lengkap. Pasien menerima terapi antibiotic empiric yang menjalani rawat inap di bangsal rawat inap (non ICU) rumah sakit type A dan type B. Data dari rumah sakit type A (RS A) diambil dalam rentang waktu Januari 2014-Desember 2016, sedangkan dari rumah sakit type B (RS B) diambil pada Januari 2013-Desember 2016. Jumlah pasien penderita CAP di RS A berjumlah 72, sedangkan di RS B berjumlah 34. Pasien dengan keganasan dan imunokompromise dikeluarkan dari penelitian ini. Dalam penelitian ini juga dipetakan kuman yang ditemukan di RS A, sementara di RS B tidak dilakukan pemeriksakan/kultur kuman. Outcome pasien adalah perbaikan respon terapi setelah 5-7 hari pemberian antibiotik empiris yang ditunjukkan dengan adanya perbaikan klinis menurut dokter dan/atau perbaikan pada hasil x-ray thorax. Data demografi pasien dan pola terapi antibiotik dianalisis secara deskriptif. Outcome terapi pasien dianalisis menggunakan statistic Chi kuadrat dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi antibiotic secara empiric pada pasien CAP di rumah sakit type A sebagian besar sesuai dengan pedoman IDSA/ATS, sedangkan di RS B sebaliknya. Outcome terapi pasien di RS A dan B menunjukkan perbaikan pasien sekitar 76%. Di RS A penyebab CAP sebagian besar adalah bakteri Gram negative yang masih sensitive terhadap sefalosporin/karbapenem (cefpirom, ceftasidim, cefepim, dan imipenem) dan aminogikosida (amikasin, netilmisin, dan tobramisin).
Rumpun Ilmu Farmakologi dan Farmasi Klinik
Bahasa Asli/Original Language Bahasa Indonesia
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
1JMPF_Ika_Rizka_TitikN.pdf
2Editorial Team JMPF.pdf[PAK] Halaman Editorial
3JMPF Vol 7 No_4 Perbandingan pola terapi.pdf[PAK] Full Dokumen
4TOC JMPF Vol 7, No 4.pdf[PAK] Daftar Isi
5BUKTI KORESPONDENSI-JMPF 2017.pdf[PAK] Bukti Korespondensi Penulis
6Sertifikat Akreditasi - JMPF (Jurnal Manajemen Pelayanan Farmasi).pdfDokumen Pendukung Karya Ilmiah (Hibah, Publikasi, Penelitian, Pengabdian)
7EC Anton dan Endang.pdfDokumen Pendukung Karya Ilmiah (Hibah, Publikasi, Penelitian, Pengabdian)