Penggunaan braket daur ulang seringkali menjadi pilihan dengan alasan penghematan biaya, akan tetapi kekuatan pelekatan
braket logam daur ulang sudah berkurang sehingga diperlukan bahan adhesif yang mampu menahan braket logam daur ulang agar
stabil di posisinya dan tidak mudah terlepas lagi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan besar kekuatan geser
pelekatan resin komposit self cured dan light cured pada braket logam daur ulang, serta terhadap letak kegagalan pelekatan.
Penelitian dilakukan pada 32 braket Edgewise daur ulang yang dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok I (direbonding
dengan bahan adhesif self cured) dan kelompok II (direbonding dengan bahan adhesif light cured). Braket didaur ulang dengan
cara pembakaran. Setelah braket daur ulang dilekatkan pada gigi premolar, dilakukan perendaman dalam saliva buatan selama
24 jam dan dilakukan uji kekuatan geser dengan Universal Testing Machine. Uji ARI (Adhesive Remnant Index) dilakukan untuk
mengetahui letak kegagalan pelekatan resin komposit self cured dan light cured pada braket logam daur ulang. Analisis statistik
yang digunakan adalah independent t-test dan Chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kekuatan geser pelekatan resin komposit self cured lebih besar daripada light
cured pada braket logam daur ulang (p < 0,05) sedangkan untuk uji ARI terdapat perbedaan lokasi kegagalan pelekatan antara
kedua kelompok (p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kekuatan geser pelekatan resin komposit self cured lebih besar
dibandingkan light cured pada braket logam daur ulang dan letak kegagalan pelekatan resin komposit self cured terjadi diantara
bahan adhesif dengan permukaan email dan mesh braket sedangkan letak kegagalan pelekatan resin komposit light cured terjadi
diantara bahan adhesif dan mesh braket.