Perbandingan aktivitas sitotoksik ekstrak dan minyak atsiri rimpang Curcuma mangga Val terhadap sel MCF-7
Penulis/Author
PUTRI KHAERANI CAHYANINGRUM (1); Purwanto, M.Sc., Ph.D., Apt. (2); Prof. Dr. apt. Retno Sunarminingsih, M.Sc. (3)
Tanggal/Date
2021
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract
Rimpang Curcuma mangga Val. banyak digunakan sebagai obat herbal antikanker payudara oleh masyarakat di sekitar Yogyakarta. Penelitian aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara banyak dilakukan utamanya untuk minyak atsiri rimpang, dan hanya sedikit penelitian terhadap ekstraknya. Walaupun demikian belum ada yang membandingkan aktivitas sitotoksik dari ekstrak dan minyak atsiri tersebut terhadap sel kanker payudara; meskipun kandungan senyawa keduanya berbeda. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan membandingkan aktivitas sitotoksik dari ekstrak dan minyak atsiri rimpang C. mangga Val. secara in vitro terhadap sel kanker payudara MCF7. Ekstrak rimpang dibuat secara maserasi menggunakan pelarut n-heksana; sedangkan minyak atsiri dibuat melalui destilasi uap irisan rimpang selama 5 jam. Uji aktivitas sitotoksik in vitro dilakukan menggunakan metoda MTT Assay. Rendemen minyak dari ekstrak n-heksana rimpang C. mangga Val. adalah 1,15 x 10-2 % sedangkan rendemen minyak atsiri adalah 6,3 x 10-2 %. Hasil uji sitotoksik menghasilkan IC50 ekstrak 106,414 µg/ml (R2=0,9677) dan minyak atsiri 198,557 µg/ml (R2=0,8037). Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak rimpang C. mangga Val. lebih sitotoksik terhadap sel kanker payudara MCF-7 daripada isolat minyak atsirinya.
Rumpun Ilmu
Hidrometeorologi Departemen Geografi Pembangunan
Bahasa Asli/Original Language
Bahasa Indonesia
Level
Nasional
Status
Dokumen Karya
No
Judul
Tipe Dokumen
Aksi
1
2020_2_Genap_Jurnal_Cahyaningrum dkk_Hasil tes similarity dengan Turnitin.pdf
[PAK] Cek Similarity
2
2020_2_Genap_Jurnal_Cahyaningrum dkk, Perbandingan sitotoksik ekstrak dan minyak C_ mangga.pdf