| Abstrak/Abstract |
Dewasa ini pemerintah sedang giat giatnya melaksanakan pembangunan pertanian dengan berbagai program, seperti KostraTani, Pengembangan Petani Milenial, food estate, dan sebagainya. Seperti diketahui bahwa pemerintah mempunyai program, bahwa pada tahun 2045 Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Dalam upaya ini peran penyuluh pertanian sangat penting untuk mencapai swasembada pangan tersebut. Penyuluh merupakan ujung tombak pembangunan pertanian, karena mereka ini garda terdepan yang berhadapan langsung dengan pelaku usaha yakni petani. Tugas penyuluh pertanian terutama sebagai pendidik (non formal educatioan), motivator bagi petani untuk berusaha tani lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran penyuluh sebagai edukator dan motivator bagi petani, yang dilihat dari segi persepsi petani. Penelitian dilakukan di Kabupaten Magelang secara survey, sampel diambil dengan metode Multistage Random Sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 218 petani tanaman padi. Data diolah secara tabulasi disajikan dengan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran penyuluh sebagai edukator secara umum cukup baik (dengan skor 60,85 %), peran edukator yang lemah antara lain dalam hal: memberikan kursus tani (50,54 %), bimbingan dan uji coba teknologi baru (51,39 %), teknik pembenihan padi (52,16 %). Sedangkan peran sebagai motivator secara umum cukup baik ( dengan skor 58,89 %), peran sebagai motivator yang lemah antara lain dalam hal: memotivasi menjual gabah ke bulog (22,71), membuat penangkaran benih padi (38,04), mengurus sertifikasi benih padi (38,59%). Dengan demikian, penyuluh harus sering diberikan pelatihan pelatihan terkait dengan teknologi baru, serta cara cara memotivasi petani. |
