Abstrak/Abstract |
Angka harapan hidup tertinggi di Indonesia dimiliki oleh Kabupaten Sleman, DIY. Sementara itu, angka rasio ketergantungan tertinggi di Kabupaten Sleman dimiliki oleh Kecamatan Minggir. Selain permasalahan di bidang ekonomi, peningkatan usia juga mengakibatkan peningkatan permasalahan kesehatan. Lansia memiliki peningkatan masalah kesehatan gigi dan mulut seperti kehilangan gigi, penyakit periodontal, karies, buruknya kebersihan rongga mulut. Kondisi lansia dengan pemburukan kesehatan oral berakibat buruk pada kesehatan yang berujung pada penurunan kualitas hidup bahkan kematian. Sementara, lansia juga mengalami penurunan kapasitas intrinsik dan kemampuan fungsional. Upaya agar lansia tetap mempertahankan kemandirian, sehat, aktif dan produktif memiliki peran yang penting. Kelurahan Sendangagung yang berlokasi di Kecamatan Minggir memiliki empat Bina Keluarga Lansia (BKL) dengan partisipasi yang tinggi dari masyarakat. Namun, kegiatan yang dilaksanakan di BKL belum terstruktur dan komprehensif. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diusulkan adalah pengembangan sekolah lansia tangguh melalui sinergi multihelix. Program ini merupakan salah satu upaya pendidikan non-formal yang bertujuan untuk mewujudkan lansia yang sehat, aktif, mandiri, produktif dan bermartabat dalam tujuh dimensi lansia tangguh. Sekolah ini dirancang untuk menciptakan keseimbangan yang optimal antara pilar ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan melalui pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dalam kaitannya dengan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan juga pendidikan berkualitas. Pengembangan sekolah lansia tangguh di Kalurahan Sendangagung melibatkan kolaborasi lintas sektoral dari berbagai mitra strategis meliputi mahasiswa dan dosen UGM, RSGM Prof. Soedomo Pemerintah Kalurahan, Puskesmas Minggir, BKKBN dan pihak swasta dari Yayasan Indonesia Ramah Lansia. Sasaran dari program sekolah lansia tangguh adalah penduduk berusia ≥ 60 tahun yang merupakan peserta dari BKL di Kalurahan Sendangagung. Kegiatan akan dilaksanakan selama tujuh bulan yang melibatkan tahap pembentukan, persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan mengkaji perubahan dari beberapa indikator yang ditetapkan sebagai luaran. Pengabdian masyarakat yang dilakukan pada Rabu, 21 Mei 2025 merupakan bagian dari program sekolah lansia yang direncanakan akan dilakukan rutin tiap bulan dengan 40 peserta lansia. Kegiatan meliputi penyuluhan terkait senam mulut dan pemeriksaan rongga mulut yang berfokus pada identifikasi lesi oral serta indikator kesehatan lainnya. |