Penulis/Author |
dr. Nur Arfian, Ph.D. (1) ; Dr. dr. Muhammad Mansyur Romi, S.U., PA(K) (2); Prof. Dr. dr. Dwi Cahyani Ratna Sari, M.Kes.PA(K) (3); dr. Santosa Budiharjo, M.Kes., PA(K). (4); Dr. dr. Ch. Tri Nuryana, M.Kes (5); dr. Junaedy Yunus, M.Sc., Ph.D. (6); Wiwit Ananda Wahyu Setyaningsih, S.Keb., M.Sc. (7); dr. Nungki Anggorowati, Sp.PA(K)., Ph.D. (8); dr. Dian Prasetyo Wibisono, M.Sc., Sp.BS. (9); dr. Untung Tranggono M.S. PA(K). Sp.B. Sp.U (10); dr. Efrayim Suryadi, S.U., PA(K)., MHPE. (11) |
Abstrak/Abstract |
Obesitas merupakan salah satu penyebab terjadinya diabetes mellitus tipe-2 yang prevalensinya terus mengalami peningkatan di negara berkembang dalam beberapa dekade. Insiden diabetes mellitus tipe-2 diduga akan mengalami peningkatan mencapai 366 juta penduduk dunia dan sebanyak 21,3 juta penduduk di Indonesia pada tahun 2030. Hampir 80% penderita diabetes mellitus tipe-2 juga mengalami obesitas. Data dari genome wide association (GWAS) menunjukkan bahwa pada kondisi diabetes mellitus terjadi polimorfisme pada 17 lokus gen. Oleh karena itu diabetes mellitus tipe-2 merupakan gangguan genetik yang dipengaruhi oleh beberapa kerentanan pada lokus gen (susceptible gene loci) dan pengaruh lingkungan. Penelitian dan pengabdian masyarakat mengenai deteksi dini diabetes mellitus tipe-2 perlu dilakukan sebagai upaya untuk mencegah komplikasi pada berbagai organ non-target insulin. Pemeriksaan indeks massa tubuh (IMT), kadar kolesterol, glukosa darah, tekanan darah dan penyuluhan mengenai tanda dan gejala diabetes mellitus tipe-2 merupakan kegiatan yang mudah dilakukan dan murah. Program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menjadi salah satu kegiatan skrining pra-diabetes di Desa Palihan, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta dan dapat memberikan bukti ilmiah bahwa molekul SASP dalam sirkulasi berhubungan dengan resiko diabetes mellitus tipe-2. |