Karya
Judul/Title Kegiatan hibah pengabdian masyarakat berbasis Desa Binaan pada masyarakat Desa Wanurejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Tahun III (2020) (Surat kontrak no. 630/UN1/DPM/YANMAS/PM/2020)
Penulis/Author Dr. apt. Nunung Yuniarti, S.F., M.Si. (1) ; Dr. Djoko Santosa, S.Si., M.Si. (2); Prof. Dr. Ika Puspita Sari, S.Si., M.Si., Apt. (3)
Tanggal/Date 4 2020
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract Desa Wanurejo merupakan desa di pintu gerbang masuk obyek wisata Candi Borobudur sehingga menjadi garda terdepan dalam menyambut wisatawan asing maupun domestik. Desa Wanurejo dikelilingi oleh kawasan peninggalan sejarah: Candi Pawon, Situs Umbul Tirto, Situs Temuan, Kawasan Heritage (rumah tradisional Joglo) dan makam-makam bersejarah. Desa Wanurejo telah memiliki sarana dan prasarana bagi wisatawan: hotel, homestay, rumah makan, kios cenderamata dan industri kerajinan. Desa Wanurejo juga mempunyai Balkondes sebagai pusat perekonomian desa. Balkondes ini sangat strategis dan indah dengan latar belakang perbukitan Menoreh dan puncak stupa tertinggi Candi Borobudur. Terdapat total 9 Balkondes di Kecamatan Borobudur. Oleh karena itu, Balkondes di Desa Wanurejo Borobudur memerlukan adanya ‘ciri khas’ sebagai pembeda dengan Balkondes lain. Berdasar pertimbangan: (1) pengembangan dan pemanfaatan tanaman herbal menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara dengan paradigma back to nature, (2) belum adanya pemanfaatan tanaman herbal yang disajikan dalam bentuk olahan pangan, jamu, kosmetik, relaxing agent, maupun untuk keperluan buah tangan bagi wisatawan di area Borobudur, dan (3) adanya sinergi dengan pada relief Candi Borobudur yang mengisahkan mengenai pemakaian bahan herbal untuk pengobatan secara tradisional, maka Tim Pengabdian Masyarakat UGM melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis pengembangan desa binaan dengan tema Desa Wisata Wanurejo Sebagai Health Tourism (Berbasis Herbal) Dengan Balkondes Wanurejo Sebagai Herbal Center. Salah satu tujuan jangka panjang kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mendirikan Herbal Center “Dewi Wanu” (Desa Wisata Wanurejo) di Balkondes Desa Wanurejo. Konsep Herbal Center “Dewi Wanu” terdiri dari 5 area: (a) area demplot taman herbal (Tanaman Obat Keluarga (TOGA)) yang merupakan “etalase” tanaman herbal yang dijadikan produk baik yang berupa simplisia maupun produk jadi, (b) area produk jamu (produk siap minum dan produk dikemas (instant)), terdapat live show pembuatan jamu, (c) area produk kosmetik dan repelan herbal (produk siap pakai dan produk dikemas), terdapat live show penggunaan produk kosmetik), (d) area produk snack, minuman, dan makanan, dan (e) area relaxing (terdapat fasilitas pemijatan (reflexi) dan aromaterapi). Untuk mewujudkan grand desain di atas, dimulai sejak tahun 2018 telah dilaksanakan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat berupa: (1) Penyuluhan penyakit dan pencegahannya, (2) Penyuluhan Penggunaan Obat Tradisional Berbahan Hebal (Ditinjau dari Khasiat (Efek Farmakologis) dan Efek Toksik (Racun), (3) Penyuluhan dan Praktek Penanaman Tanaman Obat, (4) Penyuluhan Pembuatan Simplisia Tanaman Obat, (5) Pengenalan demplot (demonstrasi plot) TOGA (Taman Obat Keluarga), (6) Pelatihan Inovasi Pembuatan Produk Kosmetika Berbasis Bahan Herbal yaitu lulur dan masker, (7) Pelatihan Inovasi Pengolahan Produk jamu segar, jamu instant, dan sirup, (8) Pembuatan buku saku pemanfaatan tanaman obat untuk kesehatan (draf). Produk yang telah dilatihkan adalah lulur teh hijau, masker jerawat, jamu segar (kunir asem, beras kencur), jamu instant (jahe), dan sirup jahe. Pada tahun 2019 telah dilaksanakan kegiatan sebagai berikut: (1) Pengolahan tanah untuk demplot TOGA, (2) Pengadaan tanaman obat dari Merapi Pharma, Fakultas Farmasi UGM, dan B2P2TOOT Tawangmangu, (3) Penanaman demplot TOGA, (4) Pelatihan pembuatan herbal pearl, (5) Pelatihan pembuatan jamu segar paitan, (6) Pelatihan pembuatan herbal jelly candy, (7) Pelatihan pengajuan ijin PIRT, dan (8) Membentuk Kelompok Masyarakat Pengelola Herbal Centre Desa Wanurejo yang terdiri dari Divisi demplot TOGA: Gapoktan sebagai pengelola demplot TOGA dan Divisi produksi herbal: ibu-ibu tingkat Dusun se-Desa Wanurejo. Produk yang dihasilkan tersebut dapat dikemas dengan apik untuk keperluan buah tangan bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Peserta kegiatan pengabdian masyarakat berbasis Desa Binaan tahun 2018-2019 adalah ibu-ibu tingkat Dusun se-Desa Wanurejo dan Gapoktan. Narasumber seluruh kegiatan Desa Binaan 2018-2019 adalah dosen dan alumni Fakultas Farmasi UGM. Pada awal tahun 2020, yaitu tahun ke-3 dari kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Wanurejo, telah terjadi pandemi covid-19. Oleh karena itu akan dilaksanakan kegiatan pengadian masyarakat yang berfokus pada tujuan peningkatkan ketahanan kesehatan masyarakat desa selama pandemi melalui rangkaian kegiatan sebagai berikut: (1) edukasi masyarakat desa mengenai covid-19 dengan tema: apa dan bagaimana covid-19?, deteksi mandiri gejala infeksi covid-19, pentingnya pembiasaan hidup bersih dan sehat (PHBS), pentingnya sistem imun tubuh, covid-19 pada hewan; (2) pencegahan penularan covid-19 dengan rangkaian kegiatan: penyemprotan desinfektan, penyaluran APD ke puskesmas, pengadaan masker dan face shield; (3) pembuatan virus transfer media; (4) pemanfaatan tanaman obat untuk meningkatkan system imun masyarakat dengan rangkaian kegiatan: mengenal tingkatan obat tradisional dan aturan periklanannya di Indonesia, identifikasi obat tradisional yang baik dan aman, pelatihan dan praktek pembuatan jamu yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh, pengajuan perijinan PIRT produk jamu yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Sebagai luaran kegiatan dan dokumentasinya, akan dibuat poster, video, leaflet/booklet, dan buku mengenai pemanfaatan tanaman obat. Seluruh kegiatan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Desa Wanurejo sehingga sisi kemanfaatannya dapat dicapai secara maksimal dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan dan perekonomian masyarakat Desa Wanurejo. Program pengabdian yang dipusatkan di Balkondes diharapkan mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di Desa Wanurejo. Dalam rangka sustainable development in education, Tim Hibah Desa Binaan akan menjadikan Desa Wanurejo sebagai lokasi: (a) International Summer Course yang dilaksanakan oleh Fakultas Farmasi UGM setiap tahun sejak 2015, (b) pengabdian kepada masyarakat bagi dosen Fakultas Farmasi UGM, (c) yang difungsikan dalam kegiatan edukasi alam yang atraktif (edu-tainment tentang TOGA, pembuatan, peracikan, dan penggunaan jamu secara tradisional sebagai makanan, minuman, repellant, relaxing agent dan sebagai kosmetik, dan (d) percontohan (model) desa binaan bertema health tourism untuk Farmasi UGM dan sivitas akademikanya. Dalam hal ini bisa melibatkan masyarakat Desa Wanurejo sebagai home produksinya, dimana jika akan dibuka cabang-cabang gerai (sentra) jamu seperti model yang ada di Farmasi UGM (yaitu di Desa Wanurejo ini) di seluruh Indonesia, artinya membutuhkan supply produksi bahan baku dan atau produk, maka hal ini bisa dikolaborasikan dengan warga Desa Wanurejo sebagai produsennya. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut pemantauan pemanfaatan program hibah ini akan terus dilakukan.
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
1Surat kontrak Desa Binaan Wanurejo 2020 Ibu Nunung Yuniarti.pdfKontrak
2FORMULIR EVALUASI ATAS CAPAIAN LUARAN KEGIATAN 2018-2020 WANUREJO_compressed.pdfFull Dokumen
3LAPORAN AKHIR PANDEMI COVID19 DESA BINAAN WANUREJO 2020 Tahun 3 NUNUNG YUNIARTI submitted_compressed.pdfLaporan penelitian
4sertifikat paten pengabdian.pdfSertifikat
5link video pengabdian.pdfDokumen Pendukung Karya Ilmiah (Hibah, Publikasi, Penelitian, Pengabdian)