| Abstrak/Abstract |
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah pertanian yang memerlukan peningkatan kapasitas petaninya sebagai sumber daya manusia pertanian. Hal ini dikarenakan selama 5 tahun terakhir produktivitas pertanian khususnya padi mengalami fluktuasi dan berada dibawa rata-rata produktivitas padi nasional. Selain penurunan produktivitas, DIY juga mengalami penyusutan lahan pertanian rata-rata 200 hektar setiap tahun. Tujuan spesifik tulisan ini adalah untuk mengidentifikasi hambatan dan peluang dalam penerapan jajar legowo sebagai suatu inovasi pertanian di DIY. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana kendala dan tantangan dalam penerapan jajar legowo di DIY, (2) bagaimana titik masuk dalam penerapan jajar legowo sebagai suatu inovasi dan (3) bagaimana peningkatan kapasitas inovasi petani dalam penerapan jajar legowo sebagai suatu inovasi. Metode yang dipakai adalah Rapid Appraisal of Agricultural Innovation Systems (RAAIS) Lite. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah adanya kendala ketersediaan varietas padi yang toleran kekeringan atau adaptif pada tanah dengan tingkat kesuburan rendah, cara tanam lebih sulit, pembiasaan terutama bagi tenaga kerja, biaya usahatani yang lebih tinggi, dan kelompok tani yang kurang dinamis. Titik masuk khusus untuk keberhasilan penerapan jajar legowo dapat dimulai dengan penyediaan varietas unggul baru (VUB), berikutnya adalah bagaimana benih yang tersedia tersebut kemudian ditanam sesuai dengan cara kerja jajar legowo, kemudian adanya pendanaan baik di tingkat petani, lembaga pemerintah maupun swasta serta melembagakan inovasi jajar legowo kedalam sistem inovasi pertanian dengan pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) untuk adaptasi struktural dari sistem inovasi pertanian dalam mengatasi masalah pertanian yang kompleks. Kapasitas inovasi petani DIY dalam penerapan jajar legowo tergambar dari kemampuan inovatif, adaptif dan absortif. Saran untuk mendukung peningkatan kapasitas inovasi petani dalam penerapan jajar legowo di DIY adalah dengan memperhatikan kendala yang ada dan mengalirkan solusi pada beberapa titik masuk yang dirumuskan serta mendirikan sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT). |
