Karya
Judul/Title PENGGUNAAN TEPUNG MAGGOT BLACK SOLDIER FLY SEBAGAI PENGGANTI BUNGKIL KEDELAI DALAM PAKAN ITIK PEDAGING
Penulis/Author
Tanggal/Date 2 2022
Abstrak/Abstract Protein merupakan komponen penting dalam pakan setelah energi. Proporsi penggunaan bahan baku pakan sumber protein mencapai 20-35% dari total formulasi. Di Indonesia, penyediaan bahan baku pakan sumber protein sangat tergantung oleh impor (BPS, 2020). Bahkan, Indonesia merupakan salah satu importir bahan baku pakan sumber protein terbesar di kawasan ASEAN. Berdasarkan data Robobank tahun 2020, Indonesia mengimpor sebanyak 4,2 juta ton bahan baku sumber protein (bungkil kedelai dan tepung ikan) dengan nilai 40-42 triliun. Kondisi tersebut berdampak besar terhadap rantai industri perunggasan, terlebih ketika harga bungkil kedelai terus meningkat. Industri perunggasan akhirnya belum dapat dijalankan secara efisien, karena bahan baku pakan masih bergantung impor (USAID, 2013). Oleh sebab itu, dibutuhkan alternatif bahan baku pakan untuk mengganti atau mengurangi penggunaan bungkil kedelai dalam pakan unggas. Maggot merupakan larva dari Hermetia illucens atau sering disebut black soldier fly (BSF). Jenis larva dari serangga ini dapat menjadi alternatif (substitusi) bahan baku pakan sumber protein. Maggot merupakan salah satu sumber protein hewani tinggi karena mengandung kisaran protein 30-45% dengan asam amino yang cukup lengkap. Maggot mampu mencerna sekaligus mengurangi massa limbah organik sebanyak 35-45% dalam waktu yang relatif singkat. Fase metamorfosis maggot terdiri dari fase telur selama 3 hari, larva atau maggot 18 hari, prepupa 14 hari, pupa 3 hari dan lalat dewasa 3 hari. Lalat betina mampu menghasilkan 500-900 telur dan akan mati setelah kawin. Penelitian yang dilakukan Rambet et al. tahun 2016 menyatakan bahwa penggunaan maggot dalam bentuk segar sebenarnya telah banyak dilakukan peternak, tetapi terdapat dampak negatif yang muncul. Modifikasi maggot dalam bentuk tepung perlu dilakukan untuk mencegah dampak negatif pemberian maggot dalam bentuk segar. Pemberian maggot dalam bentuk tepung pada ternak tidak menimbulkan efek samping bagi ternak. Tepung maggot berpotensi sebagai pengganti tepung ikan hingga 100% untuk campuran pakan unggas tanpa adanya efek negatif terhadap kecernaan bahan kering (57,96-60,42%), energi (62,03-64,77%) dan protein (64,59-75,32%). Selain kandungan nutrien yang tinggi, tepung maggot juga mengandung antimikroba dan anti jamur, sehingga meningkatkan daya tahan tubuh ternak terhadap penyakit yang disebabkan oleh bakteria dan jamur. Berdasarkan analisis potensi tepung maggot Black Soldier Fly, penelitian ini bertujuan menghasilkan teknologi formulasi pakan untuk optimasi penggunaan tepung maggot sebagai bahan pakan sumber protein untuk menggantikan atau substitusi bungkil kedelai dalam pakan ternak itik pedaging. Trobosan teknologi tersebut akan berdampak terhadap efisiensi industri perunggasan dan menurunkan angka impor bungkil kedelai.
Rumpun Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak
Bahasa Asli/Original Language Bahasa Indonesia
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
1surat tugas penelitian 2022.pdfSurat tugas