Karya
Judul/Title Pengendalian Penyakit Moler pada Bawang Merah Melalui Pemupukan Kalium
Penulis/Author Dr. Ir. Arif Wibowo, M.Agr.Sc. (1) ; Prof. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc., Ph.D. (2)
Tanggal/Date 2017
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract Penyakit moler merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman bawang merah. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk KCL terhadap pertumbuhan bawang merah yang terinfestasi Fusarium acutatum dan keefektifannya dalam menekan insidensi penyakit moler. Pupuk KCL merupakan pupuk yang mengandung unsur K2O sebesar 60%. Kandungan Kalium dalam pupuk KCL dikenal mampu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan patogen. Penelitian ini dilaksanakan dirumah kaca menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 7 ulangan untuk masing-masing perlakuan. Perlakuan ini digunakan meliputi 4 dosis pemupukan KCL, yaitu 37,5 kg/ha (setara dengan 0,08 gr/pot), 75 kg/ha (setara dengan 0,16 gr/pot). 112,5 kg/ha (setara dengan 0,24 gr/pot), dan 150 kg/ha (setara dengan 0,32 gr/pot). Parameter yang diamati adalah faktor tanah (pH, DHL, KPK, K tersedia). Konsentrasi K dalam jaringan, pertumbuahan tanaman, insidensi penyakit, dan populasi Fusarium sp. dalam tanah. Hasil yang diperoleh adalah tidak terdapat beda nyata pada PH dan KPK tanah. Untuk DHL, Beda Nyata hanya terjadi pada dosis pemupukan 150 kg/ha dengan112,5 kg/ha dan 37,5 kg/ha. Untuk K tersedia, beda nyata terjadi pada dosis 75 kg/ha dengan dosis 37,5 kg/ha dan 150 kg/ha. Pada konsentrasi K jaringan, ternyata tidak ada beda nyata pada semua perlakuan pemupukan KCL dan kontrol. Pada parameter pertumbuhan tanaman, pupuk KCL tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap jumlah anakan, jumlah umbi, berat segar umbi, dan berat kering daun. Untuk parameter tinggi tanaman, julmah daun dan berat segar daun, beda nyata hanya terlihat pada beberapa dosis perlakuan saja. Pada parameter insidensi penyakit, persentase Fusarium sp., populasi Fusarium sp., pemberian pupuk KCL juga tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata.
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi