Abstrak/Abstract |
Sebagai salah satu negara tropis, Indonesia memiliki potensi tinggi untuk budidaya tanaman tebu. Produksi tebu dipengaruhi banyak faktor dimana air merupakan salah satu faktor yang utama. Optimalisasi produksi tanaman tebu memerlukan pemenuhan kebutuhan air yang tepat dari sisi jumlah dan waktu. Saat ini sebagian besar perkebunan tebu di Indonesia menggunakan irigasi saluran (furrow irrigation) dimana efisiensinya rendah. Pada beberapa area dengan sumber air yang fluktuatif, efisiensi irigasi sangat rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dikembangkan metode irigasi yang lebih efisien. Sistem irigasi tetes merupakan sistem irigasi dengan efisiensi dan biaya investasi yang tinggi. Tingginya biaya investasi merupakan tantangan untuk pengembangan irigasi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model pengembangan irigasi tetes yang efektif untuk tanaman tebu.Kegiatan penelitian meliputi pemetaan lahan, analisis kesesuaian lahan, analisis kebutuhan air tanaman tebu dan pendesainan sistem irigasi tetes. Pemetaan dilakukan menggunakan GPS, analisis kesesuaian lahan menggunakan parameter kemiringan lahan, jenis tanah dan indikator hidrologi. Kebutuhan air tanaman di analisis berdasarkan evapotranspirasi dan ketersediaan hujan dan hasil analisis-analisis tersebut digunakan sebagai dasar dalam pendesainan irigasi tetes.Hasil menunjukan sistem irigasi tetes sangat potensial dikembangkan di wilayah Banyuwangi. Nilai evapotranspirasi rata-rata harian adalah sebesar 5 mm/hari. Kebutuhan air tanaman puncak secara klimatik terjadi pada bulan Juli-Oktober. Sumber air potensial untuk pengembangan irigasi tetes adalah dari sungai disekitar kebun yang memiliki debit rata-rata 2700 liter/detik disepanjang musim. Pengembangan irigasi tetes harus disertai dengan usaha peningkatan produksi tebu agar dapat menutupi biaya investasi. |