Karya
Judul/Title Pengembangan Peta resiko multi-hazard sebagai dasar mitigasi bencana dan perencanaan pembangunan, menuju Sangihe pulau Tangguh Bencana
Penulis/Author Prof. Ir. Leni Sophia Heliani, S.T., M.Sc., D.Sc., IPU. (1); Dr. Ir. Agung Harijoko, S.T., M.Eng., IPM. (2); Atrida Hadianti, S.T., M.Sc., Ph.D (3); Bondan Galih Dewanto, S.T., M.S. (4) ; M. RAIHAN ARKAN (5); TSANIA MAZAYA RAHAJENG LAKSMIWATI (6); RAHADIAN FAJAR SULISTYO (7); QONIETA MAULIDYA (8); DENNYS CHRISAVEL S (9); RAFFAEL ZEFANYA SIAH (10); RAIHAN NAFIANTO (11)
Tanggal/Date 2022
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract Kepulauan Sangihe merupakan gugusan pulau-pulau kecil dan terluar yang berbatasan langsung dengan negara Filipina, sehingga merupakan salah satu pulau garda terdepan Indonesia yang memerlukan perhatian khusus. Kepulauan Sangihe merupakan wilayah geodinamika aktif dan kompleks akibat interaksi antar lempeng, berupa konvergensi pada dua subduksi diantara Sangihe-Talaut-Maluku dan divergensi pada punggungan Samudra laut Maluku. Kondisi tektonik kompleks dan posisinya terletak di antara Laut Sulawesi, laut Filipin dan laut Maluku, menyebabkan Kepulauan Sangihe rawan akan bencana tektonik dan hidrometeorologi. Tercatat antara 2014-2019, telah terjadi 26 gempabumi Mw 6 dan empat gempabumi Mw 7, dan tingkat keaktifan Gunung Awu yang cukup tinggi seperti pada awal Tahun 2022. Seiring dengan pemanasan global yang mneyebabkan perubahan iklim, kejadian bencana hidrometeorologi berupa cuaca ekstrif juga lebih sering terjadi, diantaranya mengakibatkan banjir, tanah longsor, dan gelombang tinggi. Diperlukan program mitigasi terstruktur dalam rangka meminimalkan resiko bencana berdasarkan pada data dan informasi detail geodinamika dan hidrometeorologi serta kearifan lokal wilayah Kepulauan Sangihe yang kompleks. Studi geodinamika dan hidrometerologi wilayah yang sangat kompleks secara komprehensif memerlukan berbagai metoda yang terintegrasi, diantara menggunakan metoda Multi-Geometrik-Geodesi, survei geologi dan rencana pengembangan wilayah. Sebagai hasil dari penelitian LPDP dan kegiatan KKN-PPM, saat ini telah tersedia peta resiko multi-hazard untuk Kecamatan Tabukan Utara dan Nusa Tabukan, dan diperlukan peta resiko multi-hazard yang meliputi seluruh Kepulauan Sangihe. Program hibah produk pengabdian masyakat ini bertujuan untuk mengembangkan produk peta resiko, berupa peta hazard, peta kerentanan, peta kapasitas dan peta resiko. multi hazard gunung api, gempa bumi, tsunami, longsor dan banjir wilayah Kepulauan Sangihe. Data yang digunakan berupa data kegempaan, aktifitas Gunung Awu, model geodinamika permukaan, model terrain dijital, kependudukan, peta geologi dan sejara bencana serta budaya Kepulauan sangihe. Beberapa pengukuran dan survei lapangan tabahan yang perlu dilakukan berupa (1) Metoda GNSS secara geometrik digunakan untuk mendeteksi besar dan arah pergerakan lempeng, (2) Metoda foto udara menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) untuk memetakan di wilayah sample di Gunung Awu dan Pulau Bebalang. (3) validasi struktur geologi Gunung Awu dan (4) Survei demografi sebagai dasar untuk penetapan kerentanan dan kapasitas penduduk. Program ini akan melibatkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UGM periode Juli 2022, sehingga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk merasakan pengabdian masyarakat yang dapat memberikan dampak nyata. Selanjutnya hasil set peta resiko multi-hazard digunakan untuk sosialisasi dan pelatihan mitigasi kebencanaan kepada masyarakat dan acuan dalam perumusan kebijakan pengelolaan wilayah terkait dengan mitigasi bencana dan perencanaan wilayah Kepulauan Sangihe, pulau kecil diperbatasan.
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
1Proposal_Sangihe_FT_fix.pdfSurat Tugas / SK
2ICCEESD2022_Extended_Abstract_ATH_LSH.pdfBukti Draft
3poster risiko multi bencana sangihe (2).pdfDokumen Pendukung Karya Ilmiah (Hibah, Publikasi, Penelitian, Pengabdian)