Karya
Judul/Title Pengembangan Elektrokardiogram Telemetri Portabel untuk Evaluasi Irama Jantung pada Pasien COVID-19 yang Mendapat Pengobatan Antivirus
Penulis/Author
Tanggal/Date 3 2022
Abstrak/Abstract Penyakit infeksi coronavirus, SARS-CoV-2, atau COVID-19 menjadi pandemik di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Penyakit ini telah menimbulkan angka kesakitan dan angka kematian yang signifikan di seluruh dunia. Penyakit yang semula berasal dari Wuhan, Tiongkok telah menyebar di seluruh dunia. Beberapa laporan awal menyebutkan perbaikan klinik dan klirens coronavirus yang lebih cepat dengan pemberian obat klorokuin dan hidroksiklorokuin, disamping obat antivirus yang lain seperti oseltamivir, lopinavir dan favipiravir. Di Indonesia, salah satu regimen terapi yang diberikan pada pasien COVID-19, baik dalam status PDP maupun confirmed cases, dengan gejala ringan, sedang maupun berat adalah kombinasi azitromisin atau levofloksasin dan klorokuin atau hidroksiklorokuin, di samping terapi suportif dan antivirus yang lain. Pasien yang mendapatkan salah satu atau kedua obat tersebut memiliki resiko untuk terkena efek samping berupa gangguan irama jantung berat atau bahkan kematian. Pada protokol tatalaksana COVID-19 di Indonesia disebutkan bahwa untuk mendeteksi adanya risiko gangguan irama jantung tersebut maka diperlukan perekaman listrik jantung secara berkala dengan elektrokardiografi (EKG). Tanda awal untuk menilai efek samping tersebut adalah pemanjangan interval QT yang dapat diketahui dari pemeriksaan EKG secara berkala. Penelitian pendahuluan kami menunjukkan tidak semua pemeriksaan EKG berkala ini bisa dilaksanakan di rumah sakit/ruang perawatan pasien, karena terkendala peralatan EKG yang masih konvensional. Pemeriksaan EKG berkala secara konvensional menggunakan 12 elektroda pada pasien COVID-19 dapat meningkatkan paparan tenaga medis terhadap virus karena pemasangan dan perekaman EKG harus kontak langsung dengan pasien. Angka tenaga medis yang meninggal karena paparan COVID-19 di Indonesia lebih tinggi dibandingkan angka global. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengembangan sistem EKG telemetri portable yang pemasangannya bisa dilakukan secara mandiri oleh pasien dengan pemantauan yang bisa dilakukan secara jarak jauh oleh dokter spesialis, sehingga deteksi awal gangguan irama jantung bisa diketahui. Prototipe EKG telemetri portabel ini memerlukan alat EKG portabel dan sistem nirkabel untuk pemantauan jarak jauh. Pengembangan alat EKG telemetri portabel ini sangat membantu dalam memperkecil kontak dengan pasien apalagi pada kondisi dimana banyak pasien COVID-19 yang menjalani perawatan. Pengembangan EKG telemetri portabel dan sistem nirkabel nya akan dilakukan mulai dari pembuktian konsep (proof-of-concept) fungsi dan atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental sampai dengan tingkat kesiapan teknologi level 6 yaitu demonstrasi model atau prototipe sistem/subsistem (EKG telemetri portabel dan sistem nirkabel) dalam suatu lingkungan yang relevan (yaitu pasien COVID-19 dan rumah sakit). Luaran yang dihasilkan adalah purwarupa produk/teknologi berupa alat EKG telemetri portabel dan sistem nirkabelnya yang dapat dimanfaatkan di pelayanan kesehatan yang merawat pasien COVID-19. Metodologi yang dilakukan adalah mulai dari desain alat dan sistem di bengkel Fakultas Teknik UGM, uji validasi dengan alat EKG standard/konvensional pada individu sehat di FK-KMK UGM dan uji efikasi pada pasien COVID-19 di RSUP Dr. Sardjito.
Bahasa Asli/Original Language Bahasa Indonesia
Level Nasional
Status
Dokumen Karya
No Judul Tipe Dokumen Aksi
110_ dr Anggoro Budi_Proposal BRIN tahap 2_revisi_submit_2022-danEC.pdfFull Dokumen
2SPTJM RIIM Batch I-1_ Anggoro Budi Hartopo_TTD.pdfSurat tugas
31_ Rincian Usulan Penggunaan Dana Anggoro Budi Hartopo_TTD.pdfSurat tugas
4Surat Keputusan Penerimaan Program RIIM Gelombang 1 tahun 2022.pdfSurat tugas