Penulis/Author |
Zandy Yudha Perwira (1); Roghib Muhammad Hujja, S.Si., M.Cs. (2) ; Dr. Raden Sumiharto, S.Si., M.Kom (3); Prof. Drs. Agus Harjoko, M.Sc., Ph.D. (4); Drs. Abdul Ro`uf, M.I.Kom. (5); Catur Atmaji, S.Si., M.Cs. (6); Ika Candradewi, S.Si., M.Cs. (7); Lukman Awaludin, S.Si., M.Cs. (8); Tri Wahyu Supardi, S.Si., M.Cs. (9); Mahbub Ramadhan Al Fitri, S.Tr.T. (10) |
Abstrak/Abstract |
Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian yang memegang peranan penting dalam perekonomian. Salah satu komoditas utama yang dihasilkan adalah bawang, yang menjadi bahan dasar berbagai masakan dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Desa Srikayangan di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, adalah salah satu daerah penghasil bawang yang cukup potensial. Namun, pertanian bawang di desa ini masih menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait efisiensi irigasi. Air merupakan elemen vital dalam pertanian, namun pengelolaannya sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi para petani. Di Desa Srikayangan, sistem irigasi yang ada masih dilakukan secara manual, yang tidak hanya memakan waktu dan tenaga, tetapi juga kurang efisien dalam penggunaan air. Ketergantungan pada irigasi manual juga menyebabkan ketidakpastian dalam jadwal penyiraman, yang berdampak pada kualitas dan kuantitas hasil panen. Perkembangan teknologi Internet of Things (IoT) menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah tersebut. IoT memungkinkan pemantauan dan pengelolaan sistem irigasi secara otomatis dan real-time, sehingga penggunaan air menjadi lebih efisien dan terkontrol. Implementasi sistem irigasi otomatis berbasis IoT dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian, mengurangi penggunaan air secara berlebihan, dan meminimalkan dampak kekeringan. Melanjutkan program implementasi sistem irigasi otomatis berbasis IoT yang telah dilaksanakan pada tahun 2024 di Desa Srikayangan, terdapat kebutuhan nyata dari para petani untuk mendapatkan antarmuka sistem yang lebih mudah digunakan, visual, dan dapat diakses kapan saja. Sistem sebelumnya telah terbukti mampu meningkatkan efisiensi penyiraman, namun penggunaan dashboard masih bersifat teknis dan belum ramah pengguna. Penting untuk membangun sistem dashboard interaktif berbasis web yang dapat menampilkan status irigasi, kelembaban tanah, kondisi cuaca, dan kontrol 1 katup secara real-time. Dengan sistem ini, warga tidak hanya dapat memantau dan mengontrol irigasi, tetapi juga memperoleh peringatan otomatis, rekomendasi waktu penyiraman, dan arsip data historis dalam bentuk grafik yang mudah dipahami. |