Penulis/Author |
Maulana Gilar Nugraha, S.T., M.Eng., Ph.D. (1) ; Prof. Dr. Ir. Edia Rahayuningsih, M.S., IPU. (2); Prof. Dr. Ir. Sarto, M.Sc., IPU. (3); Ir. Muslikhin Hidayat, ST, MT, PhD., IPU. (4); Ir. Chandra Wahyu Purnomo, S.T., M.E., M.Eng.,D.Eng., IPM. (5); Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc., Ph.D. (6); Dr. Joko Wintoko, S.T., M.Sc. (7); Ir. Rochim Bakti Cahyono, ST., M.Sc. Ph.D., IPM. (8); Dr.-Ing. Ir. Teguh Ariyanto, ST, MEng., IPM. (9); Yunus Hidayat, S.TP. (10); Feren Yuniar Caesaria, S.Mat. (11); Renny Puspita Sari, S.E (12); Suhardi, S.Sos (13); Siti Widajat Sari (14); Edixon Daniel Ortiz Villamizar (15); Ika Wahyuning Widiarti (16); Zidane Aiman Muhammad Bintang (17); Amare Nirwasita Parafianto (18); Fayadiva (19); NAJWA LAILI FAJRI (20); BILQIS NISRINA HANNANI (21); Dewi Nurhidayati (22); Alfi Syahrin Yuliantari (23) |
Abstrak/Abstract |
Penutupan TPA Piyungan pada tahun 2023 mendorong masyarakat Dusun Kayen untuk lebih mandiri dalam mengelola sampah, terutama melalui inisiatif seperti sedekah sampah dan bank sampah. Meskipun pengelolaan sampah anorganik sudah mulai berjalan baik, pengelolaan sampah organik masih menjadi tantangan, terutama setelah adanya larangan resmi pembuangan sampah organik ke TPST oleh Pemerintah Sleman sejak Oktober 2024.
Sebagai upaya solusi, dialkukan upaya sosialisasi dan pendampingan di Dusun Kayen dengan bertempat di Green Kayen (sebuah kawasan wisata lokal) sebagai lokasi percontohan pengelolaan sampah organik. Daun-daunan akan diolah menjadi kompos, sementara sisa makanan pengunjung dimanfaatkan untuk budidaya maggot (BSF). Hasil maggot dapat digunakan sebagai umpan pancing di kolam yang ada di kawasan tersebut. Inisiatif ini diharapkan mampu menciptakan siklus pengelolaan limbah yang ekologis sekaligus meningkatkan nilai edukatif dan keberlanjutan lingkungan di Green Kayen, serta menjadi contoh yang dapat dilihat bagi masyarakat secara umum dan penduduk Kayen secara khusus.
SDGs 11, SDGs 3, SDGs 13 dan SDGs 15 |