Abstrak/Abstract |
Sektor peternakan menjadi salah satu penyumbang emisi gas metan terbesar di dunia yang berdampak pada global warming maupun global boiling. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi emisi gas metan yang dihasilkan dari proses fermentasi enterik ternak ruminansia, salah satunya dengan menggunakan aditif pakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai dosis dan bentuk suplementasi mikro alga Spirulina platensis terhadap produksi metan di dalam rumen. Memberikan informasi mengenai dosis dan bentuk suplementasi mikro alga Spirulina platensis terhadap kecernaan nutrien dan karakterisitik fermentasi rumen. Secara umum, penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu mengkaji efektivitas Spirulina platensis dalam bentuk biomassa maupun ekstrak. Perlakuan dalam bentuk biomassa meliputi: T0.B = pakan basal tanpa suplementasi Spirulina platensis, T1.B = pakan basal + tepung Spirulina platensis 2%, T2.B = pakan basal + tepung Spirulina platensis 4%, T3.B = pakan basal + tepung Spirulina platensis 6%, sedangkan dalam bentuk esktrak meliputi: T0.E = pakan basal tanpa suplementasi Spirulina platensis, T1.E = pakan basal + ekstrak Spirulina platensis 0,25%, T2.E = pakan basal + ekstrak Spirulina platensis 0,25%, T3.E = pakan basal + ekstrak Spirulina platensis 0,5%. Pada setiap perlakuan terdapat 4 ulangan. Pakan basal terdiri dari rumput gajah, pollard, bekatul, jagung, bungkil kedelai, dan bungkil kelapa sawit. Parameter yang diamati meliputi produksi gas metan, karakteristik fermetasi rumen, dan kecernaan nutrien. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan analisis variansi (ANOVA) pola searah dan dilanjutkan dengan uji Duncan multiple range test (DMRT) apabila terdapat perbedaan antar mean perlakuan. |