Pengaruh Perlakuan Uap Air Panas dengan Sistem Pemanasan Terbuka terhadap Kesehatan dan Viabilitas Benih Jagung
Penulis/Author
SINGGIH KURNIAWAN (1); Prof. Ani Widiastuti, S.P., M.P., Ph.D. (2); Ir. Y.M. Sugi Maryudani, SU. (3)
Tanggal/Date
2008
Kata Kunci/Keyword
Abstrak/Abstract
Adanya jamur terbawa benih dapat menurunkan viabilitas dan kemungkinan dapat menimbulkan penyakit setelah benih ditanam di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan perlakuan uap air panas untuk mengendalikan jamur terbawa benih dan pengaruhnya terhadap viabilitas benih jagung. Keefektifan perlakuan diukur berdasarkan kekuatan mereduksi pertumbuhan koloni dan sporulasi jamur yang ditumbuhkan pada medium Potato Dextrose Agar (PDA), tingkat infeksi jamur pada biji dan tidak menurunkan viabilitas biji. Perlakuan ini menggunakan suhu 50o C, 60o C, dan 70o C selama 20 menit serta tanpa perlakuan sebagai kontrol. Lama perlakuan meliputi 5 menit perlakuan pendahuluan berupa pemanasan awal sampai suhu yang diinginkan, 10 menit untuk pemanasan drum perlakuan, dan 5 menit waktu istirahat yaitu kran uap air dimatikan tetapi kipas exhaust tetap dihidupkan. Hasil penelitian in vitro menunjukkan bahwa perlakuan uap air panas bersuhu 60o C dan 70o C mematikan isolat Aspergillus flavus, A. niger, Fusarium sp. dan Penicillium sp. Kedua suhu tersebut menurunkan viabilitas benih jagung secara nyata. Infeksi A. flavus masih dominan dalam benih jagung walaupun telah diperlakukan dengan ketiga macam suhu uap air panas. Perlakuan uap air panas bersuhu 50o C pada benih jagung sebanyak 408,9 g dapat dipilih sebagai perlakuan yang baik untuk benih jagung walaupun telah disimpan sekitar 9 bulan