Abstrak/Abstract |
Pengembangan model desa kakao adalah kegiatan yang menjadikan suatu kawasan
kakao sebagai kawasan model percontohan dengan melakukan optimalisasi budidaya (on
farm), pengolahan dan pasca panen (off farm), serta penguatan sumber daya manusia dan
kelembagaan. Kegiatan ini memiliki prinsip partisipasi aktif dari petani. Agar petani memiliki
partisipasi yang aktif dalam pengembangan model desa kakao, diperlukan peran petugas
lapang sebagai komunikator, motivator, organisator, fasilitator, dan konsultan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran petugas lapang terhadap partisipasi petani
dalam pengembangan model desa kakao di Kabupaten Gunungkidul. Metode dasar penelitian
adalah deskriptif analitis dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian ditentukan secara
purposive di 4 kelompok tani yang ada di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul dengan pertimbangan bahwa pengembangan model desa kakao ini hanya dilakukan di lokasi
tersebut. Jumlah sampel yang digunakan 120 responden yang diambil secara simple random
sampling. Data dianalisis dengan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa peran petugas lapang berpengaruh terhadap partisipasi petani dalam pengembangan
model desa kakao di Kabupaten Gunungkidul, yang berarti semakin sering petugas lapang
menjalankan perannya, maka partisipasi petani akan meningkat sehingga peran petugas
lapang perlu dioptimalkan terutama peran sebagai motivator. |